Ini adalah yang ketujuh kalinya. Sebelumnya Pusat Diklat SDM KLHK sudah melakukan beberapa jenis pelatihan terkait nilai ekonomi karbon.

DR. NURCAHYO Wilasa sungguh gesit. Telat empat menit dari waktu keberangkatan yang disepakati, Dia pun menelpon: “Langsung ke Rumpin saja, kita ketemu di sana,” ucapnya via ponsel. Maka di tengah kemacetan jalanan, GI bersama instruktur dari PT. Cedar Karyatama Lestarindo (CKL) putar arah menuju Rumpin.

Di Rumpin, tepatnya halaman Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Bogor, pria yang akrab disapa ‘Dr. Cahyo’ – Widya Iswara Ahli Madya Pusat Diklat SDM LHK — itu pun gerak cepat menyiapkan barisan.

Di hutan BPLHK Bogor (Rumpin) itu, Senin (30/09) digelar kegiatan praktek pengambilan data (sampel) penghitungan karbon hutan. Tak kurang dari 41 SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dari berbagai daerah ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Sikapi Perubahan Iklim

Praktek lapangan itu merupakan rangkaian kegiatan Pelatihan Calon Verifikator Nilai Ekonomi Karbon (NEK) yang digelar selama sepekan oleh Pusat Diklat SDM KLHK. “Ini adalah yang ketujuh kalinya. Sebelumnya kami (KLHK –Red) sudah melakukan beberapa jenis pelatihan terkait nilai ekonomi karbon,” jelas Cahyo.

Ditambahkannya, bahwa salah-satu tujuan pelatihan adalah untuk mencetak SDM yang tangguh dalam menyikapi trend perubahan iklim di lingkup KLHK. “Intinya bagaimana kita, pemerintah terkait, mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM kita,” jelas inisiator dan penggerak sederet pelatihan itu  saat diwawancarai GI di sela kegiatan praktek lapangan itu.

***Riz***