Ternyata orangutan juga memiliki karakter yang mirip dengan manusia, suka berkelompok. Namun remaja jantan cenderung invasif, keluar teritorial dan menjauh dari gerombolan.
SEBUAH perjalanan yang menakjubkan. Sekitar Agustus 2020 lalu, penulis melakukan pencarian Orangutan Sumatera di Stasiun Penelitian Ketambe – Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Aceh.
Selama satu bulan di dalam hutan, akhirnya pencarian itu membuahkan hasil. Orangutan Sumatera yang semula tidak terlihat keberadaannya, akhirnya ditemukan bergerombol dalam satu pohon rambung (Ficus sp).
Hidup Berkelompok
Orangutan merupakan bagian dari golongan family Hominidae, sama seperti gorilla, simpanse, dan bahkan manusia. Sehingga tidak jarang orangutan banyak memiliki kesamaan dengan manusia, mulai dari bentuk kerangka tulang, gen dan reproduksinya.
Perilakunya pun sama, yakni hidup berkelompok dan membuat batas-batas wilayah hak atas tanahnya. Mereka membuat batas teritorial sendiri yang biasanya ditandai dengan adanya satu alfa (orangutan jantan dewasa) untuk setiap teritorial. Hal tersebut diungkapkan dalam hasil penelitian Kartono FA (2021).
Dijelaskan bahwa sekelompok orangutan yang ditemukan pada pohon Ficus Sp itu, komposisinya nyaris lengkap dari berbagai umur. “Dalam kelompok tersebut kami menemukan orangutan jantan dewasa, betina dewasa, betina remaja, dan anakan. Namun tidak terlihat orangutan remaja jantan pada gerombolan,” ungkap laporan itu.
Lebih lanjut sumber tersebut menjelaskan, hal tersebut dikarenakan orangutan jantan pada fase remaja memiliki insting untuk menginvasi keluar wilayah teritorialnya.
Mereka suka pergi menjauh dari orangutan jantan dewasa. Sementara orangutan betina cenderung hidup berdampingan dengan orangutan jantan dewasa yang menguasai teritorial habitatnya, atau yang sering disebut sebagai alfa teritorial. (Fuji Ardi Kartono)
***Riz***