Seiring kian derasnya isu perubahan iklim dan upaya penurunan emisi GRK,  pihak AAL pun tidak  tinggal diam. Sebuah perkebunan kelapa sawit di Pelalawan – Riau memulai kegiatan pembuatan DRAM penurunan GRK.

SIAPA bilang perkebunan kelapa sawit merusak ekosistem dan pacu emisi karbon?  Jangan sembarang tuduh, lihat dulu kiprah peduli lingkungan dan upaya pelestarian yang dilakukan, seperti halnya di sebuah perkebunan kelapa sawit di Pelalawan – Riau.

Bagian dari kelompok perusahaan (holding) Astra Agro Lestari (AAL) tersebut, sejak beberapa waktu terakhir giat melakukan penanaman, sebagai salah-satu kegiatan Aksi Mitigasi dalam manghadapi isu perubahan iklim. Seperti disebutkan Andi HE Jaya, ADM PT. Sari Lembah Subur (SLS) di Pelalawan – Riau (Selasa 09/01). Seperti diketahui, PT. SLS adalah salah-satu anak perusahaan AAL.

Lebih jauh Andi menjelaskan, bahwa pihaknya terus melakukan penanaman berbagai jenis pohon selain kelapa sawit yang merupakan tanaman utama di areal perkebunan itu. “Penghijauan dengan aneka pohon kehutanan itu kita lakukan terutama di kawasan bernilai konservasi tinggi (HCV), seperti bantaran sungai dan sebagainya,” jelasnya.

Lebih jauh Andi pun menambahkan, bahwa dengan penghijauan di lahan HCV tersebut, tentunya diharapkan akan berdampak positif bagi penyerapan karbon. Ungkapan ADM PT. SLS itu tampaknya pantas mendapat acungan jempol, meskipun sebenarnya sawit pun bisa menjadi jawaban untuk mengurangi emisi gas rumah kiaca (GRK).

Pohon sawit disebut-sebut mampu menyerap karbon yang –konon– lumayan besar dibandingkan pohon jenis lain. Bukan hanya itu, peran lainnya ialah melalui subtitusi solar dengan biodiesel sawit.

Seiring kian derasnya isu perubahan iklim dan upaya penurunan emisi GRK, maka pihak AAL pun tampaknya tak ingin tinggal diam. Terkait emisi karbon, Manajemen PT. SLS di Pelalawan – Riau, melakukan kegiatan penghitungan karbon dan pembuatan DRAM (Draf Rencana Aksi Mitigasi) penurunan emisi GRK.

Kegiatan itu melibatkan PT. Cedar Karyatama Lestarindo (CKL), sebuah perusahaan berbasis sains terkait penghitungan karbon dan konsultan pembuatan DRAM, serta berbagai hal lainnya terkait lingkungan hidup dan kehutanan.

***Riz***