Tumbuhan tenggaring dapat tumbuh dengan baik di daerah subur dengan kelembapan udara yang cenderung lembab. Habitat tumbuhan ini pada daerah dengan ketinggian antara 100 sampai 500 meter di atas permukaan air laut dengan curah hujan 3.000 mm per tahun. Selain di Kalimantan Tengah, tenggaring dapat ditemui diberbagai wilayah lain di Indonesia seperti Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
Selain itu, tumbuhan ini juga dapat dijumpai di Malaysia, Thailand dan Filipina.Tenggaring banyak tumbuh secara alami di hutan-hutan Kalimantan Tengah. Penampakannya yang mirip dengan rambutan, tenggaring termasuk dalam jenis rambutan hutan.
Meskipun kalah pamor dengan rambutan, ternyata memiliki manfaat yang beragam. Sebagai tumbuhan penghasil buah, buah tanaman ini dapat dimakan secara langsung. Selain itu, kayu tumbuhan ini dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat perabotan rumah tangga. Bijinya yang mengandung minyak nabati dapat diproses untuk membuat lilin dan sabun. Hal ini berbeda dengan biji rambutan yang tidak mengandung minyak nabati.
Sebagai tumbuhan identitas dari Kalimantan Tengah, keberadaan tumbuhan tenggaring ini mulai langka. Bahkan tenggaring ini sudah dikategorikan sebagai tumbuhan langka. Kelangkaan tumbuhan ini disebabkan karena kurangnya minat budidaya tumbuhan ini di kalangan masyarakat. Tenggaring yang tumbuh alami di hutan-hutan sedangkan banyak hutan yang mengalami pembalakan liar maupun mulai dibuka untuk tujuan perkebunan. Selain itu, pertumbuhan tenggaring juga lambat sehingga jumlah tanaman ini terbatas.
Tumbuhan ini menjadi salah satu bukti kekayaan flora di Indonesia. Keberadaannya yang tergolong langka seharusnya menjadi perhatian khusus agar kelestarian tumbuhan ini dapat terjaga. Apalagi tumbuhan ini dikategorikan sebagai flora identitas wilayah di Indonesia, Kalimantan Tengah.
***Yon***
No comment