NATIONALLY Determined Contributions (NDC) adalah komitmen nasional yang dibuat oleh setiap negara dalam rangka Perjanjian Paris. Tujuannya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membatasi pemanasan global.
Indonesia, sebagai negara dengan hutan tropis yang luas dan keragaman hayati yang tinggi, memiliki peran strategis dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Untuk mencapai target pengurangan emisi yang ditetapkan dalam NDC, perlu adanya penguatan implementasi di sektor kehutanan. Berikut adalah berbagai opsi yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan efektivitas upaya mitigasi perubahan iklim dalam sektor kehutanan.
Penguatan implementasi NDC sektor kehutanan memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terpadu, meliputi rehabilitasi hutan dan lahan, pengelolaan hutan berbasis masyarakat, penegakan hukum dan pengawasan, pengembangan kebijakan karbon hutan, serta promosi riset dan inovasi teknologi.
Masing-masing opsi ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan efektivitas upaya mitigasi perubahan iklim dan mendukung pencapaian target emisi nasional. Hal inilah yang dituangkan secara lengkap dalam buku (yang di-review) berikut ini.
Dijelaskan bahwa, untuk mencapai hasil yang optimal, semua—baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta— perlu bekerja sama dengan tekun dan berdedikasi dalam melaksanakan strategi-strategi ini.
Resensi Buku: Opsi Penguatan Implementasi NDC Sektor Kehutanan 2021-2030: Strategi Menuju Pencapaian Target Iklim Indonesia
Judul Buku: Opsi Penguatan Implementasi NDC Sektor Kehutanan 2021-2030: Strategi Menuju Pencapaian Target Iklim Indonesia, Penerbit: Yayasan Madani Berkelanjutan, Penulis: Muhammad Ridwan, Edisi: Cetak Pertama, 2020
SEBAGAI praktisi bidang kehutanan dan lingkungan hidup serta ahli dalam penghitungan karbon, Muhammad Ridwan, dalam buku ini, menawarkan sebuah kajian mendalam mengenai strategi dan kebijakan yang diperlukan untuk memperkuat pelaksanaan Nationally Determined Contributions (NDC) sektor kehutanan di Indonesia.
Buku yang diterbitkan pada Desember 2019 oleh Yayasan Madani Berkelanjutan ini menjadi kontribusi penting dalam merumuskan kebijakan perubahan iklim nasional, memberikan panduan yang komprehensif dalam upaya mitigasi perubahan iklim yang dihadapi Indonesia.
Konteks dan Signifikansi Buku
Sebagai negara dengan hutan tropis yang luas, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam upaya mitigasi perubahan iklim global. Nationally Determined Contributions (NDC) yang dicanangkan dalam Perjanjian Paris merupakan komitmen nasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membatasi pemanasan global. Dalam konteks ini, buku ini menjelaskan betapa pentingnya sektor kehutanan dalam mencapai target pengurangan emisi yang telah ditetapkan.
Dalam NDC Indonesia 2021-2030, pemerintah menetapkan target ambisius untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% dari proyeksi emisi bisnis seperti biasa pada tahun 2030, dengan sektor kehutanan diharapkan menyumbang 30% dari total pengurangan emisi tersebut.
Pembahasan Strategi Penguatan Implementasi NDC
Buku ini membahas berbagai opsi strategis untuk memperkuat implementasi NDC di sektor kehutanan. Dalam menjelaskan opsi-opsi tersebut, penulis memadukan teori dan praktik dengan contoh konkret, memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana strategi-strategi ini dapat diterapkan.
Salah satu aspek yang dikaji adalah peningkatan luasan dan kualitas rehabilitasi hutan dan lahan (RHL). Penulis menguraikan pentingnya perluasan area RHL sebagai langkah pertama yang strategis.
Buku ini menyajikan contoh dari kegiatan RHL di Sulawesi Tengah, yang menunjukkan bagaimana pengelolaan berbasis masyarakat dapat memperluas rehabilitasi hutan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Selain itu, kualitas penanaman dan perawatan juga menjadi fokus, di mana buku ini menekankan penggunaan bibit berkualitas dan teknik penanaman yang tepat serta pemantauan yang berkelanjutan.
Pendekatan terpadu yang mengintegrasikan program-program seperti agroforestry juga dibahas, dengan referensi pada studi kasus di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang menunjukkan keberhasilan integrasi tersebut.
Penguatan pengelolaan hutan berbasis masyarakat (PHBM) menjadi bagian penting dari buku ini, yang membahas bagaimana melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan dan konservasi hutan. Penulis menguraikan berbagai strategi untuk memperkuat PHBM, termasuk pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan pendidikan.
Selain itu, Program Forest School di Kalimantan Timur menjadi contoh bagaimana pelatihan tersebut berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan hutan. Buku ini juga menyoroti pentingnya pemberian hak pengelolaan hutan kepada masyarakat lokal, serta dukungan untuk usaha-usaha hutan berbasis masyarakat seperti produksi non-kayu dan ekowisata, yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga meningkatkan keberlanjutan pengelolaan hutan.
Buku ini menggarisbawahi pentingnya peningkatan kapasitas penegakan hukum untuk mencegah deforestasi ilegal. Penulis merekomendasikan penggunaan teknologi canggih seperti satelit dan drone untuk memantau kondisi hutan dan mendeteksi deforestasi secara dini.
Contoh penerapan teknologi ini termasuk sistem Sistem Pemantauan Hutan Nasional (SPHN). Kerja sama antar lembaga, yang melibatkan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sektor swasta, juga ditekankan sebagai kunci untuk pengawasan hutan yang efektif. Studi kasus di Hutan Lindung Rimbang Baling di Riau memberikan gambaran tentang praktik terbaik dalam hal ini.
Pengembangan dan implementasi kebijakan karbon hutan menjadi fokus berikutnya. Buku ini membahas kebijakan insentif yang dapat mendukung praktik pengelolaan hutan yang menghasilkan kredit karbon, serta pengembangan mekanisme pasar karbon yang memungkinkan sektor kehutanan untuk berpartisipasi dalam perdagangan karbon global.
Proyek karbon REDD+ di Kalimantan Barat diuraikan sebagai contoh penerapan pasar karbon yang sukses. Integrasi kebijakan karbon dalam rencana pembangunan nasional dan regional juga dibahas, menunjukkan pentingnya menyelaraskan kebijakan pengelolaan karbon dengan strategi pembangunan berkelanjutan.
Relevansi dan Implementasi NDC
Buku ini tetap relevan dalam konteks saat ini, mengingat tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak. Strategi-strategi yang diuraikan dalam buku ini, seperti penguatan rehabilitasi hutan dan lahan, pengelolaan berbasis masyarakat, penegakan hukum, pengembangan kebijakan karbon, dan dukungan riset, sangat sesuai dengan kebutuhan untuk mengatasi deforestasi dan penurunan kualitas hutan di Indonesia.
Pendekatan yang komprehensif dan berbasis bukti yang disajikan dalam buku ini memberikan solusi yang praktis dan strategis yang dapat diadopsi dalam kebijakan nasional.
Dalam hal validitas sebagai opsi implementasi NDC, buku ini menawarkan panduan yang dapat digunakan untuk perumusan dan pelaksanaan kebijakan yang mendukung pencapaian target emisi nasional. Strategi-strategi yang dibahas dalam buku ini, yang telah diuji dan diterapkan dalam berbagai studi kasus, memberikan kerangka kerja yang kuat untuk implementasi NDC sektor kehutanan.
Resensi ini menyimpulkan, Buku ‘Opsi Penguatan Implementasi NDC Sektor Kehutanan 2021-2030’ adalah karya yang memberikan wawasan mendalam dan strategi yang praktis untuk memperkuat pelaksanaan NDC di sektor kehutanan.
Kelebihan dan Kekurangan
Dengan pendekatan yang terintegrasi dan berbasis bukti, buku ini tidak hanya relevan untuk kebijakan saat ini tetapi juga menawarkan kontribusi yang signifikan untuk upaya mitigasi perubahan iklim di masa depan. Adopsi strategi-strategi dari buku ini dapat memperkuat pengelolaan hutan berkelanjutan di Indonesia dan mendukung pencapaian target emisi nasional yang ambisius. Hal inilah yang merupakan kelebihan dari buku ini.
Sementara itu, kekurangannya adalah yang terkait dengan oplah dan sirkulasi buku ini. Sayangnya, penerbit hanya mencetak buku ini secara terbatas, begitu juga penyebarannya di toko atau outlet penjualan buku.***