Praktek Pengukuran Karbon: Belajar Sambil Rekreasi di Hutan CIFOR

Diselingi yel-yel yang memacu semangat, peserta praktek lapangan Carbon Accounting Training di hutan sekitar kawasan CIFOR Bogor Barat itu tampak antusias dan penuh kegembiraan mengikuti kegiatan.

JELANG sore, suara tonggeret (sejenis serangga rimba) bak orkestra menghiasi hutan CIFOR – kawasan Bogor Barat, tempat praktek lapangan Carbon Accounting Training diadakan. Di hari kedua kegiatan yang digelar IPB University bersama PT Cedar Karyatama Lestarindo (CKL) dan Green Indonesia (GI) itu peserta pelatihan berseragam kaos lengan panjang abu-abu.

“Itu salah-satu syarat keamanan ketika kita masuk hutan, selain sepatu boot serta penutup (pelindung kepala),” jelas Dr. Dadan Mulyana, salah-seorang pakar dan juga trainer yang sudah ‘kenyang pengalaman’ di rimba belantara. Dikatakannya, CKL akan terus membenahi diri dalam program pelatihan, termasuk penerapan standar keamanan pelatihan di hutan.

“Selain nyaman, kaos lengan panjang berfungsi mengantisipasi sengat serangga atau duri tumbuhan liar. Begitu sepatu boot atau pelindung kepala,” jelasnya.

Antusias & Gembira

Kegiatan lapangan di hari Jumat (21/07) itu, diawali dengan pembagian kelompok serta briefing dari trainer terkait praktek lapangan, mulai dari pencarian titik plot pengambilan sampel. Sebelumnya dilakukan pengenalan beberapa alat bantu, termasuk sarana GPS dan sebagainya.

Diselingi yel-yel yang memacu semangat, peserta training tampak antusias dan penuh kegembiraan dalam mengikuti kegiatan tersebut. “Selain mendapat ilmu, ini bisa juga sekaligus refreshing yang menyelingi kegiatan belajar sehari penuh di ruang kelas,” tutur Muhammad Ridwan, Derektur PT. CKL yang juga turun langsung ke lapangan (trainer) pelatihan tersebut.

Pelatihan, khususnya kegiatan praktek lapangan pengukuran karbon itu berjalan dengan baik dan berhasil. Pengamatan GI langsung di lokasi, tampaknya peserta cukup puas. Mereka pun pulang dengan tambahan ilmu dan keterampilan. Tinggalkan sepi Hutan CIFOR, dimana nyanyian toggeret (bak orkestra, yang terkadang pilu). Menunggu peserta pelatihan berikutnya.

***Riz***

Redaksi Green Indonesia