Perdu Anggun Pelerai Demam

Herbal daun kaca piring bisa mengobati demam, batuk dan bahkan penyakit menakutkan seperti diabetes mellitus.

SIPUTIH nan wangi; kaca piring, kini jarang ditemui. Padahal tumbuhan perdu berdaun lebat tersebut sangat pantas dijadikan penghias halaman rumah. Selain indah, kaca piring memiliki banyak khasiat.

Tanaman berbunga cantik ini memiliki nama lain Gardenia Jasminoides. Konon nama tersebut diberikan untuk menghormati Alexander Garden (1730-1791), seorang ahli botani, zoologi, dan tabib. Bunga kaca piring memiliki tampilan daun berwarna hijau mengkilap dan bunga berwarna putih dengan aroma yang khas.
Khasiat daun kacapiring ternyata cukup banyak untuk kesehatan. Tak heran jika di Cina tanaman ini dibudidayakan sejak ribuan tahun lalu sebagai campuran pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Di Indonesia, kacapiring banyak ditemukan di Bali. Para turis sangat menyukai bunga ini dan menyematkannya di telinga, untuk berfoto dan menjadikannya kenangan bahwa mereka sudah ke Bali.
Bunga kacapiring sungguh indah dan wangi. Di beberapa daerah tumbuhan ini dikenal dengan meulu bruek, raja putih (Aceh); bunga Cina, kaca piring, bunga susu (Melayu), kacapiring (Sunda); kacapiring, peciring, cepiring, ceplokpiring (Jawa); kacapiring, sangklapa (Maluku), Jempring (Bali).
Kacapiring mudah tumbuh disembarang tempat, baik di daerah dingin maupun panas. Namun, tumbuhan ini lebih cocok di daerah pegunungan atau lokasi yang tingginya lebih dari 400 meter di atas permukaaan laut.

Berkhasiat
Kacapiring termasuk tumbuhan perdu yang berumur tahunan serta banyak memiliki cabang, ranting maupun daun yang lebat. Batang pohonnya mampu mencapai ketinggian berkisar 1 – 2 m. Bunganya berukuran besar, indah mirip dengan bunga mawar putih dengan tajuk-tajuk melingkar dan bersusun membentuk satu kesatuan yang anggun.
Daunnya mengandung saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri. Buahnya mengandung: minyak atsiri, gardenin, gardenosida, geniposida, genipin-1-a-D-gentiobiosida, gardosida, skandosida metil ester, glikosida, a-sitosterol, a-manitol, nonakosan, krosetin, krosin, klorogenin, tanin dan dekstrosa.
Menurut beberapa sumber, efek farmakologi ekstrak etanol daun kacapiring menunjukkan efek antipiretik yang cukup bagus. Makanya banyak kalangan tadisional menjadikan daun kacapiring untuk menurunkan panas (demam).


BPOM RI pun mencatat kacapiring sebagai herbal. Dalam buku “Acuan Sediaan Herbal Volume Keempat Edisi Pertama”, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI., Tahun 2008, dijelaskan cara penyiapan dan dosis penggunaan daun kacapiring. Caranya ialah dengan merebus  daun segar sebanyak 30 gram, ditambahkan gula aren sebesar ibu jari. Larutan tersebut diminum untuk menyembuhkan demam. Buah kacapiring rasanya pahit dan sifatnya dingin. Buah ini berkhasiat untuk meningkatkan fungsi hati dan bersifat sedative, kolagoga, antiradang, antibiotik,  antipiretik, peluruh dahak, diuretik, dan lain lain. Konon pula ramuan daun kacapiring bisa mengobati diabetes mellitus.

***Riz***

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *