Coba bayangkan, jika pergola, atap teras rumah, atau koridor perkantoran hijau karena dirambati tanaman erbis.
SEBUAH rumah seberang Masjid, pada bantaran sungai kecil di komplek perumahan Babakan Sari Kota Bogor, tampak hijau dan teduh. Atap kanopinya yang cukup lebar dirambati pohon erbis. Sejumlah buah sebesar papaya bergelantungan, diselingi bunga erbis yang menawan.
Secara ilmiah tanaman itu disebut Passiflora guadrangularis. Sebagai anggota keluarga passiflora, erbis disebut juga ‘markisa besar’.
Pohon erbis termasuk tanaman semak. Hidupnya merambat. Tanaman ini memiliki batang kecil yang berbeda dari bentuk batang tanaman pada umumnya. Pohonnya segi empat. Di batang ini, selain ada daun dan bunga, juga tumbuh sulur berbentuk spiral.
Seperti ditulis halosehat.com, disebutkan bahwa markisa besar atau erbis memiliki tingkat rendah kalori, yaitu 97 kalori per 100 gramnya. Makanan ini kaya serat, yakni 27% dari nilai harian per 100 gram. Buah ini memberikan 50% dan 43% dari kebutuhan harian Vitamin C dan A per 100 gram. Kaya zat besi dan mengandung tembaga, fosfor dan magnesium.
Selain itu, buah erbis juga menyediakan 7% dari kebutuhan harian kalium per 100 gramnya. Mengandung beta karoten sebagai prekursor vitamin A, dan memiliki karotenoid dalam jumlah yang cukup, serta sterol sehat, alkaloid dan triterpen.
Segar dan Nikmat
Buah erbis dapat dimakan segar, tetapi sebagian besar daging diekstrak dan diawetkan melalui pemanasan atau pendinginan. Jus buahnya memiliki aroma yang khas dan kuat. Rasa manis-asam dan segar. Markisa besar ini seringkali dapat digunakan sebagai konsentrat alami.
Jika pemanis ditambahkan (gula) dan diencerkan akan sangat lezat dan cocok untuk dicampur dengan jus buah lainnya. Produk olahan yang khas adalah es krim, serbat, jus buah, konsentrat, squash, selai, dan jeli.
***Riz***
No comment