Antusiasme berbagai pihak terhadap pelatihan terkait emisi GRK kian meningkat. CKL sebagai penyelenggara diminta agar lebih banyak lagi melatih, baik terkait penghitungan karbon maupun Validator-Verifikator GRK.
KETIKA perubahan iklim terus melanda, kehidupan pun makin tertekan. Dunia usaha berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk menurunkan emisi karbon, dan mengambil pendekatan yang lebih proaktif terhadap pengelolaan karbon.
Seiring trend itu, isu nilai ekonomi karbon (NEK) dan pasar komoditi tak kasat mata itu pun berkembang pesat, mendorong meningkatnya minat berbagai pihak, termasuk korporasi.
Dibutuhkan pihak yang kompeten terkait trend itu. Peningkatan kapasitas SDM, diantaranya melalui pelatihan, memang sebuah tuntutan sekaligus menjadi solusi.
IPB University bersama PT. Cedar Karyatama Lestarindo (CKL), serta GREEN Indonesia (GI), sejak beberapa waktu terakhir giat melakukan training terkait GRK. Antusiasme berbagai pihak pun menunjukkan kecenderungan meningkat.
Dalam Pelatihan Validator dan Verifikator GRK Sektor Kehutanan dan Lahan, selama tiga hari di Bogor, GI melihat betapa antusiasnya peserta. Tanggapan positif bermunculan, diantaranya seperti yang disampaikan oleh dua peserta di penghujung kegiatan, Sabtu sore (18/11).
Frida Yulianti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK):
“Selama tiga hari kami mengikuti materi pelatihan ini, alhamdulillah kami merasa terkesan. Sangat bermanfaat. Memang kegiatan sepeerti ini perlu terus digalakkan, sesuai dengan perkembangan kondisi (perubahan iklim).
Kami di kementerian (KLHK), melihat bahwa semua memang harus bergerak cepat. Terimakasih kepada pihak penyelenggara serta para pembicara dalam pelatihan ini”.
Apep Yusuf, PT. Atsiri Pasundan Nusantara:
“Alhamdulilla dengan pelatihan ini, khususnya saya, merasakan manfaatnya. Dari yang tidak tahu menjadi tahu dan paham. Terima kasih untuk PT. CKL, kami merasa senang dengan pelatihan ini.