Karmilasanti*)
POHON Ulin begitu terkenal, terutama di pulau-pulau Kalimantan dan Sumatera yang merupakan tempat tumbuh alaminya. Ulin adalah nama perdagangan untuk jenis pohon dengan nama ilmiah Eusideroxylon zwageri Teysm. & Binn., suku Lauraceae. Nama lain ulin adalah, belian, bulian, onglen dan Tahas.
Ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter sampai 120 cm. Batangnya lurus berbanir, tajuk berbentuk bulat dan rapat serta memiliki percabangan yang mendatar. Pohon ini tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m
Sebuah Komunitas konsevasi internasional yaitu International Union for Conservation of Nature(IUCN) memasukkan spesies ini ke dalam Daftar Merah (the IUCN Red List of Threatened Species) dengan status rentan (vulnerable).
Pohon Ulin juga dijuluki sebagai salah satu dari kelompok kayu indah dan paling awet di dunia. Jenis pohon ulin harus dilestarikan karena merupakan asset Indonesia yang sangat tinggi nilainya.
Berikut ini disajikan keunggulan-keunggulan jenis pohon ulin.
Kayu Paling Kuat
Berdasarkan Atlas Kayu Indonesia Kelas Kuat untuk jenis kayu Ulin adalah Kelas Kuat I. Hal ini menunjukkan bahwa tegangan lentur mutlak >1100 kg/cm2, tegangan tekanan mutlak > 650 kg/cm dan Berat Jenis > 0,90. Kayu Ulin mempunyai Berat Jenis 1,04. Ini berarti kayu ulin sangat kuat. Kayu ulin juga disebut kayu besi (ironwood) karena kekuatannya mirip besi. Bahkan untuk bangunan didalam air, seperti pelabuhan, kayu ulin lebih kuat dari besi. Besi mengalami karat didalam air, sedangkan kayu ulin bila didalam air akan semakin tahan lama dan semakin kuat.
Berdasarkan kekerasan, kayu Ulin termasuk kayu yang sangat keras. Kayu ulin susah dipaku dan digergaji. Tapi kayu ulin mudah dibelah. Karena itu ulin bisa dibuat sirap. Sirap dalam Bahasa Inggris disebut shingle wood iron. Sirap adalah atap rumah yang dibuat dari kayu ulin. Ukuran sirap ulin panjang 56-58cm, lebar 6-7cm dan tebal 3 mm. 1 ikat sirap sebanyak 100 lembar dengan luas 1 m2 .
Decking kayu ulin adalah produk lantai kayu outdoor yang ditempatkan di luar ruangan, seperti taman, halaman, balkon, diatas atap, pinggiran kolam renang, dermaga maupun jembatan karena sudah terbukti tahan terhadap perubahan cuaca, tahan air, anti rayap, anti jamur, serta tingkat pemuaian dan penyusutannya yang cukup rendah. Kayu ulin juga digunakan untuk Lantai Kapal Pesiar. Agar tampilan selalu indah, disarankan dilakukan recoating setiap 6 bulan.
Rumah adat suku Dayak di Kalimantan antara lain yang disebut Betang dan Lamin dibuat hampir seluruhnya dari kayu ulin. Video dengan judul “Jenis Kayu Terkuat di Indonesia yang Paling Banyak Dicari!” telah ditayangkan di Kompasiana.
Paling Awet
Menurut Buku Atlas Kayu Indonesia Kelas Awet untuk kayu Ulin termasuk Kelas Awet I. Adapun Kelas Awet I berdasarkan pengukuran keawetan kayu sebagai berikut: Kayu berada di tanah lembab, umur konstruksi 8 tahun ; Kayu berada di tempat yang tidak terlindung, namun air tidak dapat masuk ke dalam tempat penyimpanan: umur konstruksi 20 tahun; Kayu berada di tempat yang terlindung : umur konstruksi tidak terbatas; Kayu berada di tempat yang terlindung dan dipelihara, serta daya tahan kayu terhadap rayap dan serangga diamati: umur konstruksi tidak terbatas; Kayu: tidak dimakan oleh rayap; Kayu tidak dimakan oleh serangga lain seperti kumbang .
Aroma kayu ulin tidak disukai oleh serangga sehingga membuat kayu ini tidak mudah keropos. Ekstrak kayu ulin mengandung senyawa tanin, alkaloid, flavonoid, saponin, dan total fenolik. Pada uji ketahanan terhadap serangan rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren), ekstrak kayu ulin mampu menaikkan klasifikasi ketahanan hingga 2 (dua) tingkat, yaitu dari kelas IV menjadi kelas II.
Umur Panjang
Pohon ulin mempunyai umur yang sangat panjang. Hal ini karena pertumbuhannya yang lambat sekali. Pada umur 6 tahun di KHDTK Samboja Balikpapan, tinggi 60-83 cm dimeter 0,47-0,61 cm; Di Bondowoso Jatim umur 5,5 tahun persen tinggi 120 cm, diameter 1,61 cm; Di Samarinda umur 8,5 tahun tinggi 0,81 m, diameter 0,55 cm.
Di Taman Nasional Kutai Kalimantan Timur terdapat pohon Ulin terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Pohon ulin ini mempunyai garis tengah atau diameter sebesar 2,47 meter. Umur pohon ulin raksasa itu diperkirakan mencapai lebih dari 1.000 tahun. Pohon ulin ini ditemui di wilayah hutan tropis dataran rendah yang terletak di Desa Sangkima, Taman Nasional Kutai, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur.
Satu Biji Banyak Bibit
Secara umum satu biji biasanya menghasilkan satu bibit tanaman. Namun biji ulin bisa menghasilkan lebih dari satu bibit. Satu biji ulin bisa menghasilkan 3 sampai 5 bibit tanaman tergantung besarnya ukuran biji ulin.
Ada dua cara membuat bibit ulin dari biji ulin.
- Biji ulin dibuang kulitnya yang keras. Selanjutnya biji ulin di potong memanjang dengan panjang sekitar 5 cm. Biji ulin yang panjang dapat dibuat 4-5 potong. Potongan biji selanjutnya disemai langsung di polybag. Bisa juga disemaikan di bak kecambah dan setelah berkecambah dipindahkan ke polybag.
- Biji ulin dibuang kulitnya. Selanjutnya di kecambahkan di bak kecambah. Setelah berkecambah maka dipotong sepanjang 5 cm lalu dipindahkan ke polybag. Sisa biji dikecambahkan lagi dan akan berkecambah lagi. Lalu biji yang sudah berkecambah dipindahkan ke polybag. Sisa biji dikecambahkan lagi kedalam polybag. Dengan car aini akan diperoleh 3 bibit ulin.
- Secara umum pembuatan bibit ulin sbb: Biji ulin dibuang kulitnya yang keras lalu langsung dikecambahkan kedalam polybag ukuran besar agar biji tetap menempel pada batang sebagai persediaan makanannya.
Buah ulin ini memiliki bentuk lonjong dengan panjang sekitar 10-16 cm. Di dalam buah ulin terdapat biji yang relatif besar dengan panjang sekitar 5 – 15 cm.
Berat Jenis Tinggi
Berat Jenis atau Specific Gravity kayu ulin adalah 1,04. Definisi Berat Jenis suatu kayu adalah perbandingan antara berat kayu terhadap berat air yang memiliki volume yang sama dengan volume kayu tersebut. Kayu ulin digolongkan kedalam jenis kayu tenggelam karena Berat Jenis nya lebih dari 0,6.
Kisaran Berat jenis kayu ulin antara 0,88-1,20. Sementara kayu lainnya yaitu jati 0,62-0,82, belangeran 0,75-0,98, dan cendana 0,73-0,94.
Pohon Tahan Api
Pohon ulin yang telah desa tahan terhadap api. Hal ini karena ulin mempunyai kulit yang tebal sehingga api tidak bisa menembus ke bagian dalam kayu ulin. Pada waktu terjadi kebakarang hutan di pulau Kalimantan maka pohon-pohon ulin yang besar tidak mati, sedangkan pohon meranti banyak yang mati. Kayu Ulin yang telah dewasa memiliki kerapatan kayu yang padat, apabila ada kebakaran hutan, pohon ulin tahan terhadap api, kecuali bagian daunnya.
Pohon ulin dewasa yang terbakar, sepanjang akarnya masih baik dan tidak kering maka pohon ulin akan bertunas kembali. Tunas ulin ini harus dipelihara agar menjadi pohon yang normal.
Kemampuan Bertunas
Pohon ulin mempunyai sifat bertunas (coppice) yang sangat baik. Kemampuan bertunas ulin telah terbukti, sepanjang masih terdapat akar yang tidak terganggu maka pohon ulin akan tetap tumbuh meskipun batangnya telah dipotong sampai habis.
Di hutan Seturan, Malinau, Kalimantan Utara terdapat pohon-pohon ulin yang cukup besar tapi bukan batang utama melainkan batang yang tumbuh dari tunas. Tunas ini akan tumbuh terus sampai dewasa.
Kemampuan pohon ulin yang dapat bertunas lagi dengan baik ini dapat dimanfaatkan sebagai pengganti batang utama yang telah dipanen. Dengan demikian penanaman cukup hanya sekali tetapi panen bisa lebih dari satu kali. Tunas yang tumbuh harus diseleksi yang paling baik dan jumlahnya cukup satu atau dua batang dan harus dipelihara dengan baik. Pemanpaatan tunas sebagai batang utama telah di peraktekkan oleh masyarakat untuk jenis pohon jati dan dan pohon sengon di pulau Jawa.
Ukiran Outdoor
Manusia banyak yang menyukai patung baik patung manusia, satwa atau lainnya. Kayu ulin dipilih untuk membuat patung dengan berbagai corak. Karena sangat kuat dan tahan cuaca panas dan hujan, patung yang terbuat dari kayu ulin diletakkan di tempat terbuka.
Patung dari kayu ulin banyak ditemui di Kalimantan diantaranya di desa Setulang, Kecamatan Malinau Hilir, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara. Ukiran patung dan terdapat didepan kantor atau di lapangan.
Turus Tanaman Lada
Lada atau merica dengan nama ilmiah Piper nigrum L suku Piperaceae membutuhkan kayu untuk memanjat. Kayu ulin digunakan sebagai turus yaitu untuk panjatan lada. Dipilihnya kayu ulin karena tahan cuaca panas dan juga hujan serta tidak dimakan rayap tanah.
Di desa Samboja, kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara pada umumnya tanaman lada menggunakan tiang panjatan dari kayu ulin. Tanaman lada atau merica yang terdapat di jalan antara Balikpapan – Samarinda khususya setelah hutan lindung Bukit Suharto, masyarakat umumnya menggunakan turus panjatan yang berasal dari kayu ulin.
Kayu ulin yang digunakan umumnya berasal dari sisa kayu yang tidak terpakai. Ukuran kayu ulin untuk turus tanaman lada mempunyai panjang sekitar 2-4 m dan diameter berkisar antara 10-20 cm.
Rumah Orangutan
Orangutan (Pogmo pigmaeus) adalah satwa liar asli pulau Sumatera dan Kalimantan. Satwa ini hidup di atas pohon. Pohon ulin digunakan orangutan sebagai tempat tinggalnya. Orangutan membuat daun-daun ulin untuk sarangnya. Biasanya sarang orangutan hanya untuk beberapa hari, lalu membuat sarang baru lagi.
Orangutan di pulau Kalimantan dan Sumatera juga memakan daun muda dari pohon ulin untuk kehidupannya.
Orangutan memerlukan banyak pohon-pohon untuk kehidupannya berupa sarang dan makanan di hutan termasuk pohon-pohon ulin.
Perakaran Kuat
Pohon ulin yang tinggi dan kuat juga mampu mempertahankan lingkungan, menahan air dan tanah, sehingga mampu mencegah terjadinya erosi maupun longsor. Pohon ulin yang tingginya mencapai 30-40 m mempunyai sistem perakaran yang kuat untuk menopang pohon.
Kayu ulin jug mempunyai banir yang lebar agar pohon tetap kokoh. Adanya banir pada pohon ulin akan memberikan kekuatan bagi pohon agar kuat terhadap angin kencang. Semakin lebar tajuk pohon ulin akan semakin lebar juga ssstem perakarannya. Hal ini akan memperkuat kondisi tanah disekitar pohon ulin, terutama yang berada di tebing atau jurang.
Selain itu juga, tanaman ini mampu hidup pada tanah berkapur dengan pengairan yang baik. Karena hal tersebut, pohon ulin ini tergolong tanaman yang cukup dalam pertumbuhannya.
Mudah Dikenal
ohon ulin di hutan mudah dikenal. Hal pertama yang mudah dikenal adalah warna daun muda atau pucuknya yaitu berwarna coklat muda sampai coklat tua. Setelah tua daun berwarna hijau. Batang ulin bulat dan lurus dengan tajuk yang lebar.
Pohon ulin yang telah dewasa mempunyai banir yaitu akar papan berada diatas tanah. Banir ini berfungsi untuk memperkuat batang agar tetap kuat bila ada angin, sehingga pohon ulin tidak roboh walaupun angin kencang.
Buah ulin cukup besar dan medah dikenal, yang berwarna hijau setelah masak. Disamping itu kayu ulin mempunyai aroma yang khas.
Budaya dan Religi
Masyarakat Dayak Kalimantan umumnya memiliki kekayaan seni ukir yang dekat dengan alam dengan motif tumbuhan dan satwa, serta berbagai simbol kepercayaan yang digunakan mulai dari interior, bangunan rumah, peralatan rumah tangga, sampai perangkat kesenian. Kayu ulin banyak digunakan khususnya untuk patung atau ukiran yang ditempakan di tempat terbuka seperti di depan rumah atau lapangan.
Bagi orang Paser Kaltim ulin bukan saja memiliki nilai ekonomi, tetapi nilai magis. Kayu ulin juga digunakan oleh masyarakat adat untuk membuat patung-patung yang dipergunakan dalam upacara adat. Kayu ulin dipercaya memiliki kekuatan supranatural yang lebih tinggi dibandingkan dengan kayu jenis lainnya.
Di Kalimantan Tengah bangunan untuk menyimpan tulang belulang nenek moyang suku Dayak menggunakan kayu ulin karena kayunya yang tahan di tempat terbuka. Masyarakat di Nunukan, Kalimantan Utara menggunakan kayu ulin sebagai peti mati
Masyarakat Dayak Benuaq memiliki cara unik dalam memperlakukan jasad keluarga yang meninggal. Mereka tidak menguburkannya di dalam tanah, tetapi memasukkannya ke dalam kayu berbentuk bulat dan menggantungnya di sekitar rumah. Setelah bertahun-tahun, kotak tersebut dibuka dan tulang-belulang dimasukkan ke dalam kotak kayu bertiang yang lebih permanen dan dibuat dari kayu ulin yang terkenal kuatnya. Kesehatan
Pohon untuk Kesehatan
Buah ulin dapat dimanfaatkan dengan cara dikeringkan terlebih dahulu, lalu dicampurkan dengan manfaat minyak kelapa. Adapun khasiatnya untuk menghitamkan rambut serta mencegah tumbuhnya uban. Produk olahan buah berupa minyak ulin ini terdapat di pasar–pasar tradisional, khususnya di Kalimantan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kayu ulin menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara Invitro. Bakteri benar-benar dihambat pada konsentrasi ekstrak 2% dan 2,5%. Data empiris menunjukkan adanya daya antibakteri pada ekstrak kayu ulin, khususnya terhadap Staphylococcus aureus.
Ekstrak Ulin juga dapat berfungsi sebagai antibakteri karena telah terbukti memiliki kemampuan bakteriostatik dan bakterisidal. Senyawa yang terkandung pada kulit batang ulin adalah flavonoid, tanin, fenolik, saponin, alkaloid, dan terpenoid. Kandungan terbanyak pada ekstrak kulit batang ulin yaitu fenolik, flavonoid, dan tanin. Buah ulin juga sebagai bahan obat kumur untuk sakit gigi
Berdasarkan hasil penelitian esktrak kulit batang ulin pada konsentrasi 5% sampai 95% tidak memiliki efek toksik terhadap sel fibroblas BHK-21.
Pewarna Alami
Bila kayu dan kulit kayu ulin direndam dalam air akan menghasilkan warna merah kecoklatan. Pewarna alami kayu ulin ini dapat digunakan untuk mewarnai kain Sasirangan. Seperti diketahui kain Sasirangan sendiri adalah kain khas daerah Kalimantan Selatan yang diproduksi oleh masyarakat Banjar dalam skala industri rumah tangga.
Pemanfaatan limbah kayu ulin maupun kulit kayu ulin sebagai pewarna alami diharapkan mampu membantu pengrajin dalam menghasilkan warna dan motif kain yang menarik. Pewarna alami banyak disukai oleh masyarakat karena ramah lingkungan dan lebih alami.
Penuh Manfaat
Pohon ulin dan seluruh bagian-bagiannya mulai dari pohon sampai akarnya dapat dimanfaatkan sebagai berikut: Pohonnya menghasilkan oxygen, penjerap karbon oksida, sarang orangutan. Batangnya sebagai bahan bangunan, ukiran, sirap, turus, jembatan. Sementara daun ulin menjadi makanan bagi orangutan khususnya daun yang muda. Lalu buah dan bijinya menghasilkan bibit tanaman ulin, penghitam rambut, mencegah uban.
Tidak cukup sampai di situ. Kulit kayu ulin pun menghasilkan bahan untuk obat fenolik, flavonoid, dan tannin. Akarnya menjaga tanah dan lingkungan agar tidak longsor. Bahkan seburk gergajiannya pun bermanfaat untuk pembuatan arang aktif guna memurnikan minyak jelantah.
Ekstrak kayu ulin juga bermanfaat sebagai pengawet alami kayu kelas awet rendah. Selain itu ekstraknya mengandung senyawa tanin, alkaloid, flavonoid, saponin, dan total fenolik. Lalu asap cair ulin pada konsentrasi asap cair 5% (v/v) sudah mampu melarutkan kitosan lebih dari 50 g/L.
*)Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi