Durian? Mana Durinya…!

Walau tak berduri, tapi masih disebut durian. Hal itu karena aroma dan rasanya memang durian. Si gundul, begitu nama durian khas yang ditemukan di Kaki Gunug Rinjani – Lombok tersebut.

HINGGA kini, para peneliti belum bisa mengungkapkan mengapa ada durian gundul. Apa sebabnya durian dari Lombok itu berbeda dari umumnya.

Yang dimaksud adalah durian gundul, tanpa duri, yang keberadaannya mulai menyeruak ke permukaan sejak sekitar lima belas tahun lalu. Awalnya banyak orang di sekitar penemuan durian tersebut yang curiga; apakah durian tanpa duri itu bisa dimakan atau jangan-jangan beracun.

Sekilas, mungkin orang bertanya apakah ini sukun atau jenis buah apa. Namun aroma khas yang semerbak menguatkan, bahwa ini memang durian.

Kebanggaan Lombok

Di tempat asalnya, di Desa Narmada, sebuah desa di kaki Gunung Rinjani Lombok Barat, pohon durian gundul ini tumbuh pada ketinggian 700-800 meter dari permukaan laut. Namun di tempat itu hanya tumbuh satu pohon di terjalnya perbukitan dengan kemiringan 45 derajat.  Keberadaan durian gundul baru diketahui Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) NTB pada awal 2007.

Pada tahun 2007, warga sekitar kaki Gunung Rinjani menemukan buah unik tanpa tangkai, yang mirip bola batu besar atau buah dari zaman purba. Tangkai sepanjang kira-kira 10 cm mirip benar dengan tangkai durian. Dagingnya kuning.

Rasanya enak, manis, tapi daging buah lebih tipis. Hingga kini penyebab durian gundul, masih menjadi misteri. Meski demikian, si Gundul ini sudah tercatat sebagai varietas lokal Lombok. Dinas Pertanian NTB berharap, durian ini bisa ditanam secara massal dan bisa jadi ciri khas Lombok.


***Riz***

Redaksi Green Indonesia