Setelah di bagian perut ditempeli daun jarak yang sebelumnya dilayukan (diatas api) dan dipolesi minyak sayur, sang ibu itu pun lalu, maaf; broot…. (buang angin) secara beruntun. Besoknya kondisi pun pulih. Bahkan kekhawatiran terpapar covid-19 pun buyar.
TAK ada kayu (bakar-red) jenjang pun (bisa) dikeping. Tak ada dokter dan apotik, maka –bagi warga perkampungan di jalur Puncak Dua Bogor– herbal dengan memanfaatkan tumbuhan sekitar dusun pun jadi andalan. Dan ternyata, kemujarabannya tidak kalah dengan obat modern.
Daun jarak pagar (Jatropha curcas) misalnya. Sejak dulu menjadi andalan warga Kampung Arca Sukawangi – Puncak Dua Bogor sebagai obat, tatkala penyakit menyerang, seperti kembung, sembelit, panas (demam) dan lain-lain.
Baru-baru ini, seorang ibu di Kampung Arca, Umi Cucum (61), meminta anaknya mencari daun jarak. Sejak sepekan lebih Ia terbaring, diawali batuk dan demam tinggi. Untungnya, ternyata bukan terpapar covid 19, seperti maraknya kasus saat ini. Memang, wilayah ini nihil kasus pandemi. Kecamatan Sukamakmur, seperti diberitakan sejumlah mediamassa, sejauh ini merupakan ‘zona hijau yang tersisa’ di Kabupaten Bogor.
Namun entah kenapa, usai berobat ke salah-satu klinik dokter di Cipanas; batuk-demam sembuh, tapi Sang Ibu malah terkena masalah pencernaan, kembung, sembelit dan lemas. Makan tak enak, tidurpun tak bisa nyenyak. Dikuatirkan mungkin efek antibiotika.
Untung, setelah di bagian perut ditempeli daun jarak yang sebelumnya dilayukan (diatas api) dan dipolesi minyak sayur, Sang Umi pun lalu, maaf; broot…. (buang angin) secara beruntun. Tak menunggu berhari-hari, besoknya kondisi pun berangsur pulih. “Alhamdulillah… Umi sudah mulai lahap makan,” ucap anaknya kepada GI. Padahal sebelumnya Dia mengaku cemas, takut kena covid.
Kaya Khasiat
Seperti dilansir dari situs rumah.com (24/05/21), Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 80% penduduk dunia percaya pada penggunaan obat tradisional dalam mencegah berbagai penyakit. Dari ribuan atau mungkin jutaan tanaman yang ada di dunia, daun jarak menjadi salah satu jenis yang diyakini bisa menyembuhkan sejumlah penyakit.
Dikatakan bahwa daun jarak dapat membantu mengatasi susah buang air besar atau BAB. Untuk mendapatkan manfaat daun jarak ini, cukup gunakan daun jarak yang masih segar. Kemudian cuci bersih daun jarak, kemudian dikukus hingga matang. Setelah itu santaplah daun jarak sebagai lalapan atau pendamping makan.
Tidak hanya itu. Menurut sebuah studi, ekstrak daun jarak terbukti dapat digunakan untuk mengatasi kerusakan hati yang disebabkan oleh galactosamine. Selain itu, ekstrak daun jarak juga dapat mengobati peradangan.
Batuk pun dapat diobati dengan daun jarak, baik untuk batuk biasa ataupun batuk yang berdahak, seperti dikutip Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Ramuannya ialah siapkan akar pohon jarak dan bersihkan lalu direbus dengan air 7 gelas hingga mendidih. Air rebusan tersebut diminum di pagi dan sore hari. Ulangi hingga 3 kali rebusan baru diganti dengan akar yang baru.
Seperti diketahui, tanaman jarak tidak hanya bisa dimanfaatkan daunnya saja, melainkan juga bagian lain seperti batang, biji, hingga akar. Biji jarak mengandung zat kimia minyak jarak (oleum ricini/kastrolo) yang mengandung berbagai macam trigliserida, asam palmitat, asam risinoleat, asam oleat, dan asam linileat.
Selain itu, biji jarak juga mengandung alkaloida risinin dan beberapa macam enzim diantaranya enzim lipase dan glukosa yang memiliki aktifitas antifungi, toksalbumin, dan curcin yang memiliki aktivitas sebagai antifungi dan juga bermanfaat sebagai anti kanker. Ampas dari bijinya dapat diperas sehingga menghasilkan minyak yang mengandung nitrogen, fosfat, dan kalsium. Minyak jarak dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat biodiesel.
Sementara daun jarak mengandung saponin, dan senyawa flavonoida antara lain kaempferol, nikotoflorin, kuersitin, astragalin, risinin, dan vitamin C. Lalu akarnya mengandung meta trans – 2 dekana – 4, 6, 8 – trinoat dan 1 – tridekana 3, 5, 7, 9, 11 – pentin – beta – sitosterol. Sedangkan ekstrak kulit batang jarak pun banyak kandungannya, diantaranya saponin, steroid, tannin, glikosida, alkaloida, dan flavonoid. Getahnya mengandung tannin, saponin, dan flavonoid.
***Riz***
No comment