Kasus ini jangan sampai terjadi lagi, karena menjadi ancaman bagi upaya pelestarian pesisir pantai.

Pagar ban bekas untuk pemecah ombak. di pantai Cilebar.

HANTAMAN di pesisir Karawang, bagai tak kunjung reda. Petaka itu datang dari berbagai penjuru, dari laut maupun aliran sungai. Dan yang tak kalah memilukan lagi ialah tatkala sumur Pertamina memuntahkan bahan mentah berwarna kelam ke lautan.
Biang keroknya adalah kebocoran pipa di sumur minyak yang tak jauh dari pantai Cilamaya.
Seperti dipublikasikan oleh berbagai media, oil spill atau tumpahan minyak itu berdampak langsung terhadap organisme yang meliputi dampak kematian  (lethal) dan sub lethal bagi plankton dan ikan serta berbagai organisme lainnya.

Mudah Abrasi
Memang, petaka kebocoran itu tidak bisa dibilang remeh. Kawasan pesisir merana, dan dampaknya berkepanjangan.
Menurut salah-seorang penggerak pelestarian lingkungan di Karawang, Fatoni, petaka kebocoran pipa di sumur bor Pertamina itu tidak hanya sekitar, namun telah terjadi berulang kali.
“Yang kami sayangkan ialah tidak adanya pemberitahuan (informasi) atas kejadian oleh pihak Pertamina,” jelas Fatoni.
Dampaknya luar biasa. Ekosistem rusak, mulai dari matinya biota laut, hingga terancamnya daratan akibat abrasi.
Mengapa abrasi? Salah-satunya ialah matinya puluhan ribu mangrove yang telah ditanam. Disamping itu, akibat oil Spill, bagian liat dari tanah pantai terlepas dan pinggiran pantai menjadi rapuh. Sehingga terberai bila diterpa gelombang.
“Saya masih ingat, dulu kita bisa main bola pada suatu tempat di kawasan pantai Cilebar, saking padatnya tanahnya. Pasca oil spill, kini lapangan bola warga itu lenyap, berubah menjadi kubangan pantai,” kenangnya.

CSR Toyota
Seperti diketahui, sejak beberapa tahun lalu di pesisir Karawang, tepatnya di Kecamatan Cilebar dan Cilamaya Kulon, digiatkan pengembangan mangrove. Upaya konservasi pantai tersebut dilakukan atas kerjasama antara masyarakat dengan Toyota Motor Indonesia.

TIM CKL bersama komunitas pelestari lingkungan di Karawang sebelum menyusuri pantai Cilamaya yang telah dilakukan konservasi mangrove (Minggu 18/02)

Warga setempat berhimpun dalam suatu komunitas peduli pelestarian lingkungan, dan Toyota memberi dukungan melalui penyaluran dana CSR.

***Riz***