Perbincangan mengenai banyaknya goa di Kutai Timur terus berlanjut. Buku berjudul “Atlantis – The Lost Continent Finally Found” karya ahli geologi dan fisikawan Brazil Prof. Arysio Santos terang-terangan menyebut Indonesia sebagai Benua Atlantis tersebut. Banyak tanda-tanda bahwa perdebatan tentang Atlantis yang dimaksud adalah Indonesia seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, cara bertani dan berbagai budaya lainnya. Tentu saja karya monumental ilmuan Brazil tersebut menjadi berkah bagi kalangan ilmuan Indonesia.
Pertanyaannya dimanakah Indonesia yang dimaksud ? Sebagian kalangan menyebut wilayah yang dimaksud adalah Kalimantan. Hal ini karena banyak kemiripan dengan ciri-ciri yang disebutkan.
Terlepas dari diskusi yang semakin heboh tentang kemiripan Pulau Kalimantan dengan legenda Atlantis Dunia Yang Hilang, marilah kita lihat keindahan goa – goa di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Banyak sekali goa-goa indah, langka, mengandung magis dan banyak cerita-cerita heroik mengikutinya. Hal ini tidak mengherankan karena bentuk, ukuran dan ukiran-ukiran dalam goa sungguh menakjubkan.
Goa Merdua
Goa Merdua mungkin salah satu goa yang sangat mempesona. Ukiran stalagtit dan stalagmit dalam Goa Merdua sungguh sebuah ciptaan spesial. Bagai ukiran yang dipahat oleh pemahat professional. Bongkahan seperti es yang bentuknya meliuk-liuk. Apabila dinding goa baik bagian atas, samping atau bawah diberi cahaya senter, akan kembali memantulkan cahaya. Silau dan dalam goa ini didominasi oleh bongkahan-bongkahan seperti es balok, terang dan memantulkan cahaya.
Panjang goa ini bukan sembarangan. Menurut pemandu masyarakat setempat, panjang goa ini sekitar dua (2) kilo meter. Di dalam goa ini akan ditemui berbagai ruangan dengan berbagai ukuran. Pada jarak sekitar 100 meter ada ruangan seperti aula besar berukuran sekitar 10 x 40 meter dengan tinggi ada yang mencapai sekitar sepuluh meter. Sungguh besar. Persis aula besar. Apakah ruangan seperti ini memang tempat pertemuan dahulunya ?
Pada beberapa bagian, akan dijumpai jalan bersimpang dengan Lorong-lorong beukuran bervariasi. Ada lorong berukuran besar lebih dari tiga meter dan ada juga Lorong sekitar satu meter dan bahkan ada lorong yang sekitar setengah meter.
Fenomena ukuran lorong bersimpang ini mengingatkan kita pada film terkenal Lord of the Rings. Melihat Lorong dengan berbagai ukuran dan jumlah yang banyak, imajinasi bisa berkembang bahwa goa besar dan panjang ini dulunyaa adalah sebuah kota. Ada jalan berukuran besar dan ada jalan beukuran kecil. Berbagai ruangan besar seperti didesain sebagai tempat pertemuan berbagai kelompok.
Lorong Bawah, Tangan Raksasa dan Singgsana
Jangan heran, jika pada beberapa lokasi akan kita temukan beberapa lorong ke bawah seperti sumur tua yang dalam dan dindingnya dari batuan bercaya. Entah apa yang ada di dalam lorong ke bawah ini. Yang pasti sangat dalam. Lorong ke bawah ini mengingatkan pada kelompok manusia kurcaci yang ahli membuat Lorong dan ahli memahat ruangan berbatu menjadi kota yang indah.
Bukan itu saja, pada beberapa lokasi akan ditemukan juga tempat-tempat menyeruapi singgasana, tempat duduk yang indah dan tempat menyerupai kasur. Tentu saja semua ini terbuat dari batu bercahaya seperti bongkahan es balok. Menduduki tempat seperti singgasana ini akan menimbulkan imajinasi kembali pada zaman raja-raja. Tempat ini sangat ideal untuk berfoto terutama bagi kalangan milenial.
Pada beberapa lokasi dekat Goa Merdua ada juga goa-goa lain yang tidak kalah menariknya seperti Goa Tapak Tangan, Goa Mengkuris dan beberapa goa lainnya. Khusus untuk Goa Merdua sungguh masih banyak menyimpan misteri. Orang setempat belum berani masuk terlalu jauh ke dalam. Biasanya orang-orang hanya masuk sekitar 100 meter padahal menurut masyarakat panjangnya mencapai dua kilo meter.
Untuk mencapai Goa Merdua tidaklah mudah. Perlu memanjat dinding batu dan merayap diantara bukit-bukit. Mulut goa juga cukup sempit, hanya muat satu orang, itupun harus masuk dengan merayap. Tapi di dalamnya sungguh besar, luas dan indah. Bayangan film Lord of the Rings akan hidup ketika kita masuk ke dalam Goa Merdua.
Semoga nanti ada sineas film Indonesia yang mau membuat film seperti film Lord of the Rings dan tentu gugus goa-goa dan hutan belantara di Kutai Timur adalah tempat paling ideal. Bisa jadi keberadaan goa-goa di Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur khususnya Goa Merdua melebihi imajnisais film-film luar negeri lainnya. Lihatlah lorong-lorong panjang, bercabang banyak, bercahaya, terbuat dari bongkahan batu es balok, singgasana-singgasana, tempat tidur – tempat tidur, lorong-lorong dalam ke bawah, batu-batu berbentuk hewan, dan ada juga batu menyerupai tangan raksasa; ada apakah di situ ?
Kami baru memasuki sekitar 200 meter dan menemukan begitu banyak hal-hal menakjubkan. Apalagi jika memasuki sampai satu kilometer. Ribuan Misteri tersimpan dalam Goa Merdua. Perlu ada yang mengungkap sedikit demi sedikit. Kanapa begitu banyak aula besar, batu-batu menyeruapai hewan, dan Lorong-lorong bercabang ?
***MRi***
No comment