Pemuda Yensawai Sudah Ahli Transplantasi Terumbu Karang

Keberhasilan transplantasi terumbu karang dengan metode paralon mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak. Bukan hanya oleh kalangan penggiat terumbu karang di Indonesia, tapi juga dari Pemda Raja Ampat dan terutama dari pemuda – pemuda Yensawai.

Pada pertemuan antara Pemda Raja Ampat dan perwakilan PKSPL IPB pada kegiatan Bappenas – ICCTF dengan PKSPL IPB, pemuda Yensawai diberi kesempatan bicara. Konstantinus Saleo, Koordinator Kelompok Rehabilitasi Ekosistem 

Pesisir Kampung Yensawai menyampaikan, “sebelum kegiatan dari Bappenas – ICCTF dan PKSPL IPB, terumbu karang, mangrove dan lamun di Yensawai sudah hilang. Dulu dalam laut terlihat putih karena terumbu karang yang rusak. Sekarang setelah sekitar 2 tahun kegiatan PKSPL IPB ini, terumbu karang kembali tumbuh, ikan – ikan beraneka warna mendekat, mangrove hijau dan lamu kembali hijau”.

Memang terlihat ditepi pantai sudah tumbuh mangrove berjejer rapi. Tanaman mangrove ini seperti hadir sebagai pengahalang ombak laut. Bukan hanya mangrove, dari home stay milik masyarakat juga terlihat padang lamun yang cukup subur. Kebedaan lamun ini juga menarik perhatian ikan untuk datang. Ikan – ikan didekat lamun sering terlihat bergerombol rame, mungkin ikan disitu sedang shopping hehe.

Pernyataan Kordinator Kelompok Rehabilitasi Ekosistem Pesisir Kampung Yensawai menunjukkan adanya rasa bangga terhadap program Bappenas – ICCTF dan PKSPL IPB ini. Program ini didukung oleh masyarakat dan terutama pemuda – pemuda Yensawai karena ada dampak transfer teknologi dan informasi yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

Lebih jauh Konstantinus menjelaskan,, “Masyarakat dapat pelajaran berharga dari PKSPL IPB. Masyarakat bisa menanam mangrove, lamun dan terumbu karang. Apabila ada parapihak yang ingin belajar tentang terumbu karang, mangrove dan lamun, tidak perlu didatangkan pengajar dari luar. Pemuda – pemuda Yensawai sudah ahli. Pemuda – pemuda Yensawai sudah dilatih oleh PKSPL IPB menjadi ahli mangrove, lamun dan terumbu karang”.

***MRi***

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *