Apalah daya petani kecil, jika tanpa bimbingan dan kepedulian pemerintah. Terutama dalam hal menghadapi perubahan iklim. Mereka lemah dan tindakannya –mau tidak mau– terpaksa pasrah, Karena iklim bagai teka-teki alam yang sulit mereka (petani) tebak.
Menurut Organisasi Pangan Dunia atau FAO, sekitar 75 persen dari kelompok masyarakat yang paling buruk terdampak oleh perubahan iklim adalah yang berada di daerah pedesaan di negara-negara berkembang. Hal itu disebabkan karena mata pencaharian mereka bergantung secara langsung atau tidak langsung kepada sektor pertanian, sehingga mereka sulit untuk mencari alternatif penghidupan lain.
Selain itu, menipisnya sumber daya alam, sebagai akibat meningkatnya tekanan lingkungan dan demografis, cenderung memperburuk tingkat keparahan dampak perubahan iklim. Sehingga kecenderungan meningkatnya ancaman terhadap pola konsumsi dan penghidupan rumah tangga yang mencari nafkah di sector pertanian juga semakin meningkat.
Sejak jauh hari, Panagiotis, Lipper and Smulders (2012) memperingatkan, bahwa berdasarkan simulasi global, menunjukkan bahwa kelompok masyarakat pertanian di wilayah tropis diperkirakan akan mengalami penurunan pendapatan sebagai akibat menurunnnya produktifitas pertanian. Diperkirakan kerugian menurunnya produktifitas untuk jagung, gandum dan beras berkisar antara 5 sampai 20 persen
Mitigasi dan Adaptasi
Mengutip keterangan Badan Pangan Dunia (FAO), perbaikan dalam sistem produksi pertanian menawarkan potensi signifikan dalam upaya mitigasi peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
Sementara perbaikan system pertanian petani skala kecil merupakan respon kunci untuk mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim terhadap pangan dan pertanian. Karena pertanian merupakan sector kunci ekonomi mayoritas kelompok masyarakat di negara-negara berkembang.
Berbagai model praktik dan teknologi pertanian skala kecil memiliki potensi untuk meningkatkan kapasitas adaptif sistem produksi pangan terhadap perubahan iklim sekaligus mampu meningkatkan produksi; serta mengurangi emisi atau meningkatkan penyerapan karbon yang konsentrasinya cenderung meningkat (mitigasi).
Meskipun demikian, kebanyakan hal tersebut sulit untuk diadopsi petani skala kecil karena berbagai hal, seperti biaya investasi awal, sejarah pola pemanfaatan lahan, kondisi agro-ekologi serta rezim iklim. Sistem produksi pangan yang sulit diadopsi oleh petani skala kecil utamanya adalah sistem yang berbasis teknologi pertanian modern karena merupakan industri yang intensif energi fosil, dan sangat bergantung kepada sistem energi dan perdagangan global.
Selain itu, kemampuan adaptasi masyarakat lokal yang sebenarnya telah terbukti berhasil saat ini cenderung mengalami kegagalan karena rusaknya institusi sosial lokal. Ini juga terjadi pada sebagian system produksi pangan lokal berbasis pertanian skala kecil. Pertanian keluarga, yang merupakan system pertanian yang sudah lama dikembangkan dan diteruskan secara turun-temurun dan terbukti sangat adaptif terhadap perubahan,sekarang ini mengalami tekanan terutama akibat sistem ekonomi pasar. Salah satunya karena pertanian keluarga dipaksa mengikuti dan terintegrasi kedalam system ekonomi global.
Sehingga hanya ada dua pilihan: terpinggirkan dengan tetap menjadi petani subsisten atau bersaing mengikuti pola pertanian industrial, hingga menjadi unit produksi yang lebih besar dan kompetitif dengan menggilas sesama petani. Meskipun demikian, masih terbuka peluang mengembangkan system produksi pangan dan pertanian yang bisa dikembangkan oleh petani skala kecil dan memiliki manfaat adaptasi dan mitigasi.
Selain sistem produksi pangan yang berbasis teknologi pertanian modern, di berbagai belahan bumi berkembang berbagai sistem pertanian yang memungkinkan petani skala kecil terus bertahan dalam ketidakpastian perubahan lingkungan global terutama yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Walaupun banyak yang hilang, sebagian masih mampu bertahan. Sebagian besar di antaranya adalah sistem pertanian tradisional yang prinsipnya berkelanjutan dan biasanya berskala kecil. Bukan system pertanian berwatak industrial.
No comment