Mangrove: Tak Mudah Menanam, Tapi Lebih Sulit Merawatnya

Kades Pasir Jaya, Cilamaya Kulon – Karawang, melalui GI, menyampaikan terima kasihnya atas kepedulian Toyota Motor Indonesia dalam pengembangan mangrove di pesisir Karawang.

ALHAMDULILLAH, perkembangan mangrove di desanya cukup bagus. Hanya saja sayangnya; ada masalah sampah.

Abdul Hakim, Kepala Desa Pasir Jaya, Cilamaya – Karawang

Untuk itu Kepala Desa (Kades) Pasir Jaya, Abdul Hakim, berpendapat bahwa hal yang terpenting adalah pemeliharaannya. “Kalau penanamannya sulit, pemeliharaannya pun lebih sulit,” katanya. Perlu kejelasan program dan pembiayaan dari pemerintah, tambahnya. Ia pun mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, terutama Toyota Motor Indonesia atas kepeduliannya dalam konservasi kawasan pesisir di Cilamaya Kulon, Karawang – Jawa Barat.
“Saya ucapkan terima kasih atas dukungan dan kepedulian berbagai pihak dalam penanaman mangrove di desa kami,” jelas Kades Cilamaya Kulon tersebut.

Alih Fungsi Lahan

Menurut Abdul Hakim, gelombang pantai di desanya termasuk tinggi. Untuk itu ‘sabuk pantai’ diperlukan. “Penghijauan mangrove juga sangat penting,” ungkapnya kepada GI di Karawang (Minggu, 17/02) . Dia pun menambahkan, bahwa dirinya mendukung kegiatan yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam menjaga pantai.

Sementara soal alih fungsi lahan, terutama yang membuka lahan pantai untuk tambak, kades menyarankan agar dilihat faktor keamanannya. Selain itu jangan dibangun di areal yang seharusnya dihijaukan dengan mangrove.
“Perhatian pemerintah untuk pantai sangat kurang,” jelasnya. Terutama akses transportasi.

***Riz***

Redaksi Green Indonesia