Mangrove sangat penting bagi perekonomian serta keselamatan manusia dan lingkungan. “Kami pun akan lelah hijaukan bumi,” ungkap penyenggara Gerakan Penanaman Mangrove dan Pohon Langka Nusantara dalam Siaran Pers-nya.
MANGROVE lestari, ikan dan kepiting pun melimpah. Mengapa? Karena habitat mangrove yang bagus akan menyediakan pakan untuk ikan dan kepiting. Selain itu, mangrove yang baik menjadi ‘tameng berkelanjutan’ bagi masyarakat pesisir dari ancaman gelombang dan tsunami.
Insyaf akan hal itu, dan memberi semangat bagi berbagai pihak akan pentingnya pelestarian mangrove, maka hari Selasa, (27/12/2022) dilakukan Gerakan Penanaman Mangrove dan Pohon Langka Nusantara di Pantai Ketapang, Mauk – Tangerang, Banten. Dalam acara itu dilakukan penanaman sekitar 3.500 mangrove dan tujuh jenis pohon langka nusantara.
Adalah DPP Himpunan Alumni IPB, SEAMEO BIOTROP, IPB Univeristy, ICMI, Pemda Tangerang, Badan Eksekutif Mahasiswa IPB, HMI Cabang Bogor, yang menggelar kegiatan tersebut. Bersama parapihak lainnya, mereka berkolaborasi, tidak hanya menanam mangrove, tapi juga sekaligus menanam berbagai pohon langka nusantara.
Rusak Parah
Dalam Pers Release-nya pihak penyelenggara menyebutkan, bahwa saat ini mangrove di Indonesia sedang terjadi kerusakan yang parah. Luas mangrove Indonesia yang mencapai 3,5 juta hektar, mengalami kerusakan lebih dari 50%.
“Kerusakan ini diakibatkan oleh sebagian pihak. Ini mengancam keselamatan masyarakat, dan sudah pasti juga mengancam satwa yang tinggal pada habitat mangrove,” ungkap Siaran Pers itu.
Padahal, menurut berbagai riset, cadangan karbon mangrove sangat tinggi, terutama untuk karbon tanah mangrove. Keprihatinan ini memancing perhatian besar banyak kalangan, dan mendorong para pihak untuk mengkonservasi dan melakukan rehabilitasi mangrove.
Kegiatan pencegahan deforestasi dan rehabilitasi mangrove sekarang dikenal dengan bagian aktivitas blue carbon.
Jelang penghujung 2022 ini, pada kegiatan di Pantai Ketapang Mauk, penanaman mangrove dan pohon langka nusantara digelar dalam satu paket. Tentunya ini menjadi kabar istimewa. Pasalnya kedua aktivitas ini sangat penting maknanya bagi keanekaragaman hayati Indonesia dan juga pelestarian biodiversity khas Indonesia.
Beberapa jenis pohon langka yang ditanaman pada hari ini adalah eboni (Diospyros celebica) yang merupakan tanaman khas Sulawesi, serta ulin (Eusideroxylon zwageri) tanaman khas Kalimantan. Disamping itu ditanam pula bibit kepuh (Sterculia foetida), nyamplung (Calophyllum inophyllum), kemang (Mangifera kemanga), manggis hutan (Garcinia sp), dan buni (Antidesma Bunius).
Pohon langka ini merupakan hadiah dari SEAMEO BIOTROP, DPP Himpunan Alumni IPB dan IPB University untuk Pemda Kabupaten Tangerang.
Edukasi Sejak Dini
Mengapa di Ketapang Urban Aquaculture (KUA)? Karena Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat dinilai strategis serta sudah terkenal di Indonesia dan mancanegara. Selain itu, Tangerang merupakan dikenal sebagai salah-satu kabupaten yang berhasil melakukan rehabilitasi dan konservasi mangrove.
Kegiatan Gerakan Penanaman mangrove dan pohon langka ini akan dihadiri langsung oleh Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia – Prof. Dr. Arif Satria, Bupati Kabupaten Tangerang – Ahmed Zaki Iskandar, Direktur SEAMEO BIOTROP – Dr. Zulhamsyah Imran, Wakil Ketua Umum DPP Himpunan Alumni IPB – Ivan Kuntara, dan sejumlah pejabat serta pemerhati lingkungan lainnya.
Selaian kegiatan penanaman mangrove dan pohon langka nusantara, kegiatan tanggal 27 Desember ini juga akan diisi dengan lomba mewarnai untuk anak TK dan sekolah dasar. Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi lingkungan sejak dini pada anak. Kegiatan mewarnai akan diikuti sekitar 35 anak sekolah yang tinnggal di sekitar KUA.
Empat Tujuan Strategis
Kolaborasi multipihak dalam konservasi ini sudah dilakukan oleh DPP Himpunan Alumni IPB, IPB University, SEAMEO BIOTROP, ICMI dan sejak tahun 2018. Hal ini pun mendapatkan apresiasi luas dari pemerhati lingkungan, ilmuan, peneliti, perguruan tinggi nasional dan internasional.
“Kegiatan penanaman mangrove dan pohon langka nusantara ini sangat strategis, bukan hanya lokasinya yang dekat ibu kota tapi juga pada momentum yang tepat. Dengan semakin hangatnya isu blue carbon sebagai penyerap emisi dan isu konservasi pohon langka nusantara, maka penanaman serentak dua isu besar ini menjadi begitu bermakna,” ungkap Siaran Pers tersebut.
Dijelaskan, bahwa minimal ada empat tujuan besar dari program penanaman mangrove dan pohon lang ini. Keempat tujuan strategis tersebut adalah edukasi lingkungan, penyerapan emisi, kolaborasi multipihak dan konservasi pohon langka.
“Diharapkan kedepan akan makin banyak kolaborasi multipihak yang akan menanam mangrove dan pohon langka nusantara. Jika pada waktu bersamaan ada pihak yang merusak mangrove dan mengganggu kelestarian pohon langka nusantara maka DPP HA IPB, SEAMEO BIOTROP, ICMI dan IPB Univeristy, tak akan lelah menanam – hijaukan bumi,” tulis Siaran Pers itu.
***MRi***