Sejak ada kegiatan bersama, antara Puskesmas Kerumutan, Pelalawan – Riau dengan PT. SLS, kini sudah tidak ada lagi kasus stunting dan gizi buruk di sekitar perkebunan itu.
HARNO, Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Palalawan – Riau, tampak sumringah. Dengan bangga Ia menyatakan keberhasilan instansi yang dipimpinnya sejak menjalin kerjasama dengan PT. Sari Lembah Subur (SLS), sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit milik (anak perusahaan) PT. Astra Agro Lestari (AAL).
“Di sini tidak ada lagi anak stunting. Kasus gizi buruk di tengah masyarakat juga nihil,” ungkapnya.
“Banyak hal yang dilakukan dalam kerjasama dengan perkebunan itu,” jelas Harno, Kepala Puskesmas Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau. Diantaranya sejak lebih dari 15 tahun lalu, yakni berupa bantuan dana pengembangan Posyandu di berbagai desa. Selain itu ada kerjasama pengentasan gizi buruk (Program Community Feeding Center (CFC)), yakni dengan pemberian makanan tambahan. Kepada GI di Pelalawan dikatakannya, bahwa program tersebut sudah berjalan di empat desa.
Tidak hanya itu, tapi juga melalui penyuluhan tentang gizi kepada masyarakat. Disamping itu dilakukan pula pengembangan tanaman buah-buahan bersama warga.
Tanam Kelor
SLS bersama Puskesmas Kerumutan juga mengembangkan tanaman kelor. Bahkan saat ini Puskesmas merencanakan pembuatan tepung daun kelor bersama SLS. “Ini pun sudah disetujui oleh PT. SLS,” ungkap Harno.
“Kami merasakan sangat banyak manfaat yang diberikan oleh perusahaan perkebunan. Kini sudah tidak ada lagi kasus stunting dan gizi buruk di desa-desa sekitar perkebunan SLS,” jelas Kepala Puskesmas Kerumutan itu.
***Riz***