Mekarnya ‘Si Buah Meriam’ Saat Dies Natalis IPB

Bertepatan pada saat Dies Natalis IPB University ke 59 beberapa waktu lalu, bunga cannon Ball mekar di Taman Inovasi Kampus Rakyat tersebut.

SUNGGUH mengagumkan. Keanekaragaman Hayati flora di kampus yang mempunyai Motto/ tagline “Inspiring Innovation with Integrity” memang sangat beragam. Kekayaan Biodiversity kampus rakyat ini memang mengagumkan, dan bisa menyuburkan rindu pada almamater tercinta.

Pada saat Dies Natalis yang ke-59 kampus biodiversity ini mendapatkan hadiah berupa mekar berbunga, yang disusul dengan munculnya buah besar dari tanaman buah tropis yang unik dan langka, yakni pohon Cannonball yang berdiri kokoh di Taman Inovasi IPB University.

Cannonball (nama ilmiah: Couroupita guianensis dari Family Lecythidaceae) adalah pohon spektakuler dari Amerika Selatan. Sala Tree atau Pohon Canon berasal dari South America, mulai dari  Brazil, Peru, Ecuador, Colombia, Venezuela, sampai  Guyana dan berlanjut sampai Central America, Panama, hingga Costa Rica.

Pohon Cannon ball telah tumbuh di India sejak dua atau tiga ribu tahun terakhir. Jadi, menurut Dr. Dadan Mulyana, Dosen, Peneliti dan Ahli Biodiversity IPB, ada kemungkinan bahwa pohon itu juga asli India. Pohonnya disebut ‘cannonball’, karena bentuk dan ukuran buahnya yang menyerupai bola meriam.

Dr. Dadan Mulyana

“Suatu Anugerah yang luarbiasa pohon ini bisa tumbuh menjulang dengan subur di Taman Inovasi IPB University, diameter batang mencapai hampir 100 cm dengan tinggi sekitar 20 meter,” ungkap Dadan Mulyana.

Eksotis dan Berkhasiat

Berdasarkan hasil observasi, keunikan canonball terletak pada bunga yang sangat eksotis. Bunganya yang berwarna merah jambu itu merekah, dengan putik berwarna kuning menebarkan aroma harum semerbak.

Setiap malam dan pagi, bunga pohon ini mengeluarkan wangi yang khas, namun buahnya berbau busuk. Dari bunga mekar sampai ukuran buah sebesar kelapa, buah cannonball memerlukan waktu 12 hingga 18 bulan. Buahnya berbentuk bulat, dengan tekstur kulit buah seperti kayu. Diameternya mulai dari 15 sampai 24 cm. Luar biasa lagi, dalam satu pohon saja dapat berbuah sebanyak 200 atau 300 buah.

Tanaman ‘peluru meriam’ ini juga memiliki fungsi obat seperti antibiotik, antiseptic, anti jamur dan analgesik. Di Amerika Selatan digunakan untuk obat flu, sakit perut, sakit gigi maupun penyakit kulit dan sedang dikembangkan sebagai obat malaria.

Mekar di Taman Inovasi

Buah  yang menempel di Batang utama pohon Couroupita guianensis itu mekar di Taman Inovasi IPB University. Di taman ini pun, pohon cannonball termasuk tanaman langka. Diperkirakan pohon ini  berumur hampir seumur dengan berdirinya kampus IPB.

Tanaman ini berkaitan erat dengan kepercayaan masyarakat pada beberapa negara di Asia. Di India tanaman ini disebut Shiv Kamal atau “Kailaspati”, banyak dijumpai di Kuil Shiva sehingga disebut sebagai bunga Shivalinga.

Di Negara penganut kepercayaan Budha seperti Thailand, tanaman ini juga dijumpai pada halaman bangunan ibadah. Menurut keyakinan umat Budha, pohon ini menjadi penaung saat Sidharta lahir, dan di bawah pohon ini pula Sang Budha istirahat untuk yang terakhir kalinya.

***Riz***

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *