Dengan memanfaatkan wangi (aroma khas) dari buah rambusa dapat membuat tenang, sehingga dapat mencegah dan mengatasi depresi.
TIDAK ada yang membudidayakannya, karena dianggap gulma atau semak liar. Namun tak jarang buahnya dimakan juga, bila ditemukan menguning alias sudah matang. Itulah rambusa, tumbuhan liar yang berbuah manis.
Di pedesaan Sumatera Barat ada yang menyebutnya ‘rambutan mancik (tikus)’. Bentuknya bulat sebesar kelereng, berselimut seperti jaring kelambu dan berbulu. Bila masak warnanya kuning dan selimut pelindung agak mengering. Rasanya manis segar dan beraroma khas.
Buah rambusa mengandung zat besi yang sangat bermanfaat untuk membantu memproduksi sel-sel darah merah. Sehingga, mengonsumsi buah ini dapat membantu agar terhindar dari penyakit anemia, yaitu suatu kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah.
Momsmoney.id menulis bahwa buah tanaman liar ini bisa mengatasi sakit ginjal. Disamping itu rambusa pun berkhasiat menguatkan gigi karena kandungan kalsium-nya yang cukup tinggi. Bahkan kalsium tidak hanya digunakan untuk menguatkan gigi saja tetapi juga dapat membantu untuk menguatkan tulang dan beberapa manfaat yang baik pula untuk menjaga kesehatan tubuh.
Buah sebesar kelereng tersebut ternyata juga mampu mengatasi depresi. Dikatakan bahwa depresi yang berlebihan dapat membuat penderitanya membahayakan diri sendiri. Oleh karena itu untuk mengatasi depresi dengan menggunakan buah rambusa. Dengan memanfaatkan wangi (aroma khas) dari buah rambusa dapat membuat tenang, sehingga dapat mencegah dan mengatasi depresi.
***Riz***
No comment