Keindahan wisata Raja Ampat tidak perlu diragukan lagi. Bukan hanya terkenal di Indonesia, bahkan dunia pun mengenalnya. Meski demikian, keberadaan sampah sudah mulai mengancam keindahan Raja Ampat. Persoalan sampah bukan hanya mempengaruhi keindahan tapi bisa juga mengncam kelangsungan ekosistem Raja Ampat.
Ternyata persoalan sampah di Raja Ampat mendapat perhatian khusus dari banyak pihak. Melalui kerjasama antara Bappenas – ICCTF, PKSPL IPB, Pemda Kabupaten Raja Ampat dan Pemda Provinsi Papua Barat mengadakan acara aksi bersih pantai di Waisai, Kabupaten Raja Ampat.
Dalam kegiatan ini hadir Wakil Bupati Kabupaten Raja Ampat, Dr. Fredinan Yulianda – Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Dr. Yonvitner – Kepala Pusat PKSPL IPB, siswa SMA / SMK di Raja Ampat dan berbagai pihak lainnya. Menurut Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko I Burdom, M. EcDev, “Acara aksi bersih pantai ini begitu disenangi oleh semua masyarakat, karena sejak covid19, belum pernah ada acara di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat”.
Jangan Kita Berikan Sampah pada orang
Kepala PKSPL, Yonvitner, memotivasi masyarakat Raja Ampat untuk melakukan kebersihan lingkungan. Bukan hanya menyemangati, Yonvitner juga membuat peserta aksi bersih pantai jadi gembira dan fokus memperhatikan setiap kata yang disampaikannya. Hal ini terjadi karena Kepal PKSPL berpidato interaktif.
Yonvitner memulai pidatonya dengan sapaan menarik. Yonvitner mengatakan, “apabila saya menyebut Waisai, tolong dijawab dengan Torang Cinta”. Cara pidato ini berhasil membuat suasana acara aksi bersih pantai yang dilakukan jadi meriah. Peserta lagsung terbakar semangatnya.
Menurut Yonvitner, “Raja Ampat jadi terkenal di dunia karena keunikan alamnya. Keunikan tersebut berada di atas permukaan dan dibawah laut. Untuk itu wilayah hutan dan lautan perlu dipertahankannya kualitasnya. Tanpa menjaga kualitas hutan dan kondisi bawah laut, kesinambangan wisatawan akan terancam. Salah satu cara menjaga kelestarian keindahan alam Raja Ampat adalah dengan menjaga lingkungan yang bersih”.
Masyarakat perlu diingatkan terus untuk sadar bersih dan sadar linngkungan. “Jangan sampai sampah yang kita miliki diberikan pada orang. Dengan demikian suatu saat kita berharap tidak ada lagi sampah di sungai dan laut. Jika ada sampah di laut, pastikan bahwa sampah tersebut bukan dari kita”, pungkas Kepala PKSPL IPB menutup sambutannya.
***MRi***
No comment