Zulhamsyah Imran: “Gerakan Ini Perlu Terus Dipacu”

“Gerakan Nasional Penanaman Mangrove dan Pohon Langka Nusantara ini diharapkan bisa lebih berkembang. Kita pun akan terus berusaha menggerakkannya ke berbagai titik,” jelasnya.

Zulhamsyah Imran, PhD, Direktur SEAMEO Biotrop


HUTAN mangrove di bibir pantai Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang – Banten tampak kian rimbun dan hijau. Pada awalnya, kawasan pesisir ini adalah daerah kumuh. Namun sejak digelarnya upaya penanaman mangrove, kini kawasan yang dijuluki ‘Ketapang Urban Aquaculture (KUA)’ itu pantas disebut ‘Taman Mangrove’.

Menurut sumber dari SEAMEO Biotrop, program konservasi mangrove di KUA tersebut dimulai sejak tahun 2018. Kini, selang empat tahun kemudian, kawasan itu menjadi kebanggan, bukan hanya bagi Kabupaten Tangerang, tapi juga nasional.

Adalah Zulhamsyah Imran, Direktur SEAMEO Biotrop yang menyatakan hal itu. Dia pun berharap, Gerakan Nasional Penanaman Mangrove dan Pohon Langka Nusantara ini diharapkan bisa lebih berkembang. “Kita pun akan terus berusaha menggerakkannya ke berbagai titik,” jelas  Zulhamsyah.

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan sebelum penanaman ribuan bibit mangrove serta aneka jenis pohon langka di KUA – Ketapang, Mauk, Tangerang, kemarin (Selasa 27/12). Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara HA IPB, Ikatan Cendekiawan Musilim Indonesia (ICMI), IPB University, HMI, Pemkab Tangerang, Majalah greenindonesia.co (GI) dan beberapa pihak lainnya. 

Tiga Cinta

Menurut Zulhamsyah, dalam kegiatan ini, yang terpenting adalah tumbuhnya ‘Gerakan 3 Cinta’. “Cinta lingkungan (termasuk mangrove), cinta manusia, cinta pada Tuhan. Mudah-mudahan dengan ketiga cinta ini akan alam lestari, dan berkah dari Tuhan pun melimpah,” imbuhnya.

Terkait dengan hal itu, maka selain penanaman mangrove dan pohon langka nusantara, SEAMEO Biotrop juga menggelar lomba mewarnai untuk anak Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar. Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi lingkungan sejak dini pada anak. Kegiatan mewarnai tersebut diikuti sekitar 35 anak sekolah yang tinggal di sekitar KUA.

***Riz***

Redaksi Green Indonesia