“Mari kita pertegas komitmen kita dalam menjaga bumi, yakni dengan tidak merusak lingkungan dan giatkan menanam pohon,” jelas Prof. Dr. M Jafar Hafsah.

“POHON itu lebih Pancasilais dari kita. Kalau industri membuat barang-barang seperti mobil, plastik dan sebagainya. Sementara pohon memproduksi O2,” tutur Prof. Dr. M Jafar Jafar Hafsah, Wakil Ketua Umum Ikayan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sebelum turun ke lokasi penanaman mangrove dan pohon langka di Ketapang Urban Aquacultur (KUA), Tangerang – Banten hari ini (Selasa, 27/12).

Acara di KUA Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang itu berkaitan dengan peringatan Hari Nusantara. Dikatakan oleh Jafar, bahwa Hari Nusantara berlatar belakang dari Dekrit Juanda yang mempertegas kebaradaan NKRI, dimana Indonesia merupakan negara maritim dan kepulauan.

“Maka sambil memperingati Hari Nusantara, mari kita pertegas komitmen kita sebagai anak bangsa dalam menjaga bumi, yakni dengan tidak merusak lingkungan dan giatkan menanam pohon,” jelas Waketum ICMI sekaligus politisi senior itu.

Kegiatan Penanaman Mangrove dan Pohon Langka tersebut digelar atas kolaborasi berbagai pihak. Diantaranya Himpunan Alumni IPB, ICMI, IPB University, SEAMEO Biotrop, Green Indonesia dan beberapa pihak lainnya.

Sayangi Pohon

“Pohon itu bersedekah. Bagaimana caranya…? Yaitu dengan memberikan oksigen yang tak terhitung jumlahnya,” tambah Jafar.

Untuk itu, Dia mengingatkan agar para pihak menghargai dan menyayangi pohon. Bahkan dikatakannya; Halalkan menanam! Sebaliknya haramkan menebang pohon jika tidak terpaksa.

Dalam wawancara singkat dengan GI di sela penanaman pohon eboni di gerbang KUA, profesor itu mengisryatkan kepada pemimpin daerah (para bupati) di seluruh Indonesia agar giat menanam pohon, termasuk mangrove.

“Keberhasilan Bupati Tangerang dalam membangun (menghijaukan –red) kawasan Pesisir Ketapang ini pantas ditiru oleh pemimpin daerah lainnya,” tutur Jafar.

***Riz***