Suara Dari  Belantara Pustarhut Dramaga

“Banyak pengetahuan yang bisa didapat dari lapangan melalui kegiatan praktek dalam pelatihan penghitungan karbon bersama PT. Cedar Karyatama Lestarindo (CKL) dan IPB University,” tutur seorang peserta Pelatihan Penghitungan Karbon di Bogor.

CURHAT di tengah hutan? Di sela kegiatan praktek lapangan Carbon Acounting Training (CAT), beberapa peserta sempat menyampaikan serangkaian kesan dan pesan tentang kegiatan yang digelar oleh PT. Cedar Karyatama Lestarindo (CKL) bersama IPB University (FEM).  

Sejalan dengan pengamatan GI di lapangan, maka kesan dan pesan ini tampaknya cukup mewakili keseluruhan peserta pelatihan yang berasal dari berbagai instansi di sejumlah daerah Indonesia. Berikut kutipan suara dari segelintir peserta praktek di Pusat Standarisasi Pengelolaan  Hutan Berkelanjutan (Pustarhut) Dramaga, Jumat (08/11).

Kun Musri Utami – KPHP Berau Barat
“Sangat berkesan betul ilmunya. Kita bisa terapkan yang sudah dipelajari sebelumnya. Kita terapkan hari ini dengan hati yang senang dan antuasias sekali.
Kami makin optimis bisa mendapatkan hasil yang terbaik.

Saran kedepannya, pelatihannya diadakan di waktu yang lebih panjang, misalnya 5 hari agar tahapannya bisa dipelajari lebih baik. Misalnya hingga pada tahapan di lab.”

Theo Alkautzar – TFCA Sumatera, KEHATI
“Banyak informasi, kemudian banyak pengetahuan yang bisa didapat dari lapangan melalui kegiatan praktek dalam pelatihan penghitungan karbon bersama PT. Cedar Karyatama Lestarindo (CKL) dan IPB University. .

Sejauh ini lancar, bisa diterima, bisa diikuti. Meski kami banyak yang bukan pegiat karbon, tapi untuk awalan, itu sudah sangat cukup informasi yang didapatkan.
Pelatihan di lapangan aman, penjelasan jelas, dan teman-teman dalam berbagi peran di lapangan sudah baik.

Ada yang jadi leader, mengarahkan. Ada yang tracker. Ada yang membagi kuadran. Ada yang bertugas memotong, ada juga yang mengurus serasah.
Saran kami, para peserta tidak semua levelnya advanced, ada yang masih entry-level. Kalau level advanced mungkin kecepatan penyampaian materi tidak jadi masalah. Tapi karena ini tidak semuanya levelnya advanced, ada yang baru entry-level untuk di bidang karbon, saya pikir, banyak harus kalibrasi istilah.
Pemateri banyak yang menggunakan singkatan-singkatan dan istilah. Itu harus kalibrasi dulu supaya orang mengerti jadi ketika disampaikan informasi sudah nyambung, sudah connect. Jadi kemarin karena kita entry-level harus sambil googling untuk mengerti.
Kemudian manajemen materinya mungkin bisa lebih diperhatikan supaya tidak terlalu cepat.
Tetapi untuk di lapangan, karena kami sudah biasa turun lapang jadi bisa cepat. Karena beda ya, antara materi di kelas dan teknis di lapang. Terutama untuk materi di kelas bagi entry-level.”

(Alya)

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *