PKSPL IPB University dan Pupuk Kaltim (PKT) Tingkatkan Kapasitas SDM dalam Program Center Excellent (CoE) Terumbu Karang.
SEBANYAK 28 orang peserta yang terdiri dari perwakilan kelompok KIMASEA, KARAKA dan masyarakat Pulau Gusung dan Malahing – Kalimantan Timur, saat ini sedang mengikuti Pelatihan Penilaian Kondisi Terumbu Karang. Kegiatan yang juga diikuti oleh beberapa staf dari Departemen Lingkungan Hidup, Riset dan Umum PT. Pupuk Kaltim tersebut dibuka kemarin (27/02) dan direncanakan berakhir tanggal 02 Maret 2023.
Dalam acara yang digelar di Learning Center PT. Pupuk Kaltim itu, Misbakhul Bait, selaku PKT representative menyampaikan, bahwa PKT mulai menginisiasi kegiatan COE Terumbu karang sejak tahun 2021. Sejak itu pihaknya menjalin kerjasama dengan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautanan (PKSPL) IPB University.
4 SOW
Kegiatan COE Terumbu karang ini meliputi 4 (empat) Scope of work (SOW) yang terintegrasi. Diantaranya adalah SOW1, yaitu tentang penilaian dan pemetaan kondisi kesehatan dan keanekaragaman ekosistem terumbu karang.
Lalu SOW2, yakni terkait terkait dengan Sea Garden (Taman LautI. Tujuannya ialah menjadi laboratorium lapang dan tempat pembelajaran ekosistem karang dan edukasi kelautan bagi berbagai pihak termasuk kampus dalam negeri dan luar negeri.
Lalu SOW 3, yaitu pengembangan pusat Pendidikan terumbu karang (konservasi ex situ), dan SOW 4 yang berkaitan dengan penguatan dan pelibatan masyarakat terumbu karang.
Pada kesempatan itu, Bait menyampaikan bahwa di hari pertama, selain pelatihan, juga dilakukan kegiatan sosialiasi program COE terumbu karang. Tujuannya agar masyarakat dan kelompok terumbu karang mendukung dan berpartisipasi pada kegiatan COE tersebut.
Sementara itu Dr. Yonvitner, selaku kepala PKSPL IPB university, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Husnileili, M.Si, menyampaikan bahwa ada 3 (tiga) tujuan dari SOW2 yaitu: (i) untuk menyediakan habitat yang sehat; (ii) menyediakan sumber makanan yang cukup untuk kehidupan jangka Panjang; dan (iii) sebagai bentuk antisipasi PKSPL IPB dalam menghadapi perubahan iklim.
Tingkatkan Kapasitas SDM
Dalam pengantar pelatihan, Isdahartati, M.Si menyampaikan, bahwa pelatihan ini bertujuan untuk: (i) Meningkatkan pengetahuan peserta mengenai ekosistem terumbu karang, fungsi dan manfaatnya. Selanjutnya (ii) Meningkatkan pemahaman peserta terkait Kondisi ekosistem terumbu karang dan perubahannya.
Selanjutnya (iii) Meningkatkan pemahaman peserta terkait aktifitas di darat ataupun di laut yang merusak ekosistem terumbu karang ataupun biota lainnya serta dampaknya dari akibat kerusakan terumbu karang tersebu. Serta (iv) Memberikan pemahaman kepada peserta terkait isu dan permasalahan pengelolaan ekosistem terumbu karang.
Dijelaskannya pula, bahwa kegiatan ini merupakan pembekalan pengetahuan untuk menilai kondisi ekosistem terumbu karang secara ilmiah, mulai dari metode hingga pengolahan data.
Sangat Lengkap
Sementara Novit Rikardi, M.Si, sebagai penanggungjawab materi dan silabus pelatihan, menyampaikan bahwa peserta akan mendapatkan materi terkait pengenalan terumbu karang.
Beberapa sub topik yang disajikan meliputi: Karang dan Terumbu, Tipe Terumbu Karang, Fungsi dan Manfaat, Pengenalan Jenis Terumbu Karang, Identifikasi Substrat Dasar di Terumbu Karang, dan Kerusakan Terumbu Karang Beserta Dampaknya. Berbagai materi tersebut disampaikan oleh Dr. Suryo Kusomu dan Aditya Bramantio.
Selain itu, juga disampaikan materi tentang bagaimana pengelolaan ekosistem terumbu karang, termasuk strategi konservasinya. Peserta juga akan mendapatkan ilmu terkait metode apa saja yang digunakan dalam penilaian kondisi ekosistem terumbu karang dan bagaimana mengolah serta membaca data yang sudah dikumpulkan dari kegiatan praktek lapang di perairan Pasilan yang akan menjadi lokasi Sea Garden nantinya.
“Peserta secara berkelompok akan mempresentasikan hasil interpretasi data tersebut,” ungkap Novit.
Peserta Antusias
Pelatihan ini diselengarakan secara andragogy dengan penyampaian materi di kelas selama 2 (dua) hari, praktek lapang selama 1 (satu) hari, serta working group dalam menyusun dan mengolah data hasil praktek lapang. Kemudian masing masing kelompok mempresentaikan project result-nya.
Selama pelatihan berlangsung seluruh peserta tampak sangat antusias. Mereka pun berharap, setelah pelatihan bisa mentransfer ilmunya kepada kelompok masyarakat lainnya.
“Dengan adanya pelatihan ini peserta akan mampu menjadi ujung tombak kegiatan COE terumbu karang,” ungkap Jusman, Ketua Kelompok KIMASEA. Hal yang sama juga dikatakan oleh Yusta, Ketua Kelompok KARAKA.
***Riz***