Kegiatan Webinar Pohon Langka yang dikaitkan dengan jalan tol sangat menarik bagi masyarakat. Seolah – olah ada yang kontrakdiski. Bagaimana mungkin jalan tol dapat menurunkan emisi CO2 ?
Hadir dalam Webinar yang diselenggarakan DPP HA IPB Bersama IPB, Seameo Bitorop dan Jasa Marga pakar perubahan iklim, Prof. Rizaldi Boer. Prof. Rizaldi Boer, yang juga Direktur CCROM SEAP IPB. menjelaskan “bahwa suhu bumi dunia terus mengalami kenaikan dan semakin cepat setelah era pra industri. Apabila kenaikan suhu global tidak bisa ditahan di bawah 1,5 0C, maka risiko dan dampak perubahan iklim akan sulit dikendalikan yang akan mengancam keberlanjutan pembangunan”.
Saat ini Emisi dari transportasi berkontribusi cukup besar terhadap emisi nasional. Pada tahun 2019, kontribusi transportasi sudah mencapai 25% dari total emisi sektor energi, dan cendrung mengalami peningkatan. Meskipun demikian pembangunan jalan tol diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, namun berkontribusi terhadap peningkatan emisi GRK.
Agar dapat berpartisipasi dalam upaya penurunan emisi, pengelola jalan tol baik juga apabila berkontribusi melakukan rehabilitasi lahan kritis melalui kegiatan CSR. Pengelola jalan tol dapat membantu rehabilitasi lahan gambut yang emisinya sangat tinggi sesuai dengan visi perusahaan jalan tol yang juga memiliki visi lingkungan. Dalam berbagai tahapan pengelola jalan tol dapat melakukan penurunan emisi gas rumah kaca.
Pengelola jalan tol terutama Jasa Marga sudah memiliki konsep green toll road dan sudah memberikan space kepada penanaman pohon langka. “Hal ini sangat penting dan termasuk upaya mitigasi perubahan iklim. Pengelolaan jalan tol dapat melakukan mitigasi emisi CO2e. Ada lima tahapan yang dapat dilakukan oleh pengelola jalan tol dalam mitigasi emisi CO2e yaitu tahap prakonstruksi, tahap konstruksi, tahap operasi, tahap pemeliharaan dan tahap rehabilitasi”, Jelas Prof. Rizaldi Boer.
***MRi***
No comment