Kenikir; Tanaman Hias, Herbal dan Green Pestisida

Namanya beragam; ‘randa kendana, kenikir, tagetes, margold’, hingga ‘bunga tahi ayam’. Bisa sebagai  sayuran yang menyehatkan, herbal pelerai berbagai penyakit, hingga pelindung tanaman dari serangan hama.

TERKECOH, lantas melecehkan? Eits…tunggu dulu!  Simak kehebatan tumbuhan berbunga indah namun beraroma kurang sedap ini. ‘Bunga tahi ayam’.

Nama itu cukup menyedihkan, padahal bunga yang satu ini banyak dicari. Dengan perkembangan gaya hidup (life style) dewasa ini sebagian orang tidak menghiraukan nama tersebut karena baunya yang memang agak sedikit sangit itu. Apalagi jika telah mengetahui khasiatnya.

Pada beberapa areal petanaman sayuran di Sukawangi – Puncak Dua Bogor GI menemukan tumbuhan ini sebagai pembatas lahan. Orang di sini menyebutnya ‘kenikir’. Hanya segelintir petani yang mengetahui bahwa tumbuhan ini berguna untuk melindungi tanaman dari serangan hama.

Merujuk pada berbagai sumber, sebenarnya banyak nama lain dari tumbuhan ini, seperti big margold di Inggris dan amarello (Filipina). Berbeda dengan di Indonesia, tanaman ini memiliki nama lain kenikir, tahi kotok, bunga tahi ayam, dan randa kendana.

Tak hanya sebagai tanaman hias, tanaman ini juga menyimpan banyak manfaat yang sangat berguna untuk kesehatan tubuh dan mencegah berbagai gangguan penyakit. Randa kendana merupakan tanaman hias herbal yang banyak ditanam dan dijumpai di setiap pagar rumah atau sering digunakan sebagai pembatas. Tampilannya tak kalah indah dengan bunga aster atau krisan.

Warna bunganya sangat mencolok sehingga kerap kali digunakan sebagai bunga potong. Tampilan bunga tahi ayam atau marigold ini berukuran besar dengan warna yang beragam, seperti kuning, putih, orange, hingga kuning keemasan.

Selain sering digunakan sebagai bunga potong atau dibubidaya sebagai tanaman pagar pembatas, tanaman hias tahi ayam atau marigold ini memiliki berbagai manfaat.

Selain mengandung senyawa aktif, bunga ini juga kaya akan senyawa karoten, trans-lutein, lutein ester, dan xantofil yang sering digunakan sebagai pewarna makanan, pewarna kosmetik, ntioksidan, antikarsinogen, dan produk obat-obatan. ini dipercaya dapat melindungi lambung dan usus. Selain itu juga bisa mencegah kanker perut. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan menyeduh bunga ini sebagai teh, dan diminum secara rutin.

Banyak orang Indonesia memanfaatkan bunga tahi ayam atau marigold ini untuk mengobati infeksi saluran napas, anti radang, mengencerkan dahak, mengatasi batuk bahkan demam. Caranya adalah dengan kumur-kumur dengan air teh seduhan bunga ini.

Green Pestisida

Seperti dipublikasikan oleh  babel.litbang.pertanian.go.id, bahwa  tagetes masuk dalam keluarga Compositae (Asteraceae) dan mempunyai 59 species. Tanaman ini merupakan salah satu herba hias yang biasa digunakan sebagai tanaman pagar. Sebagai pengendali hayati tagetes disebut  “tumbuhan refugia” yang merupakan tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman yang berpotensi sebagai mikro habitat bagi musuh alami (parasitoid maupun predator).

Musuh alami (parasitoid dan predator) memanfaatkan nektar dan polen yang akan meningkatkan fekunditasnya, telur yang dihasilkan lebih banyak, sehingga populasinya meningkat pula. Dengan demikian potensi sebagai pengendali alami hama akan meningkat.

Tagetes efektif dalam pencegahan nematoda penganggu tanaman seperti Meloidogyne sp., Pratylenchus sp., sehingga dapat digunakan sebagai tanaman tumpang sari. Selain itu, Tagetes juga bermanfaat sebagai penangkal serangga, anti bakteri dan anti jamur karena kandungan bioaktifnya.

Kandungan bioaktif yang terdapat pada tanaman ini seperti terpenoid, karotenoid, tegetiin, terthienyl, helenian, serta flavoxanthin. Tagetes juga bersifat racun kontak pada beberapa hama seperti kutu daun (Aphis craccivora) dan ulat daun (Plutella xylostella).

Tanaman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak khususnya unggas yang mampu meningkatkan kualitas warna kuning telur. Hal ini disebabkan karena tingginya kadar karotenoid, terutama xantofil. Pemberiannya dapat berupa tepung bunga, tepung daun maupun campuran keduanya  yang dicampurkan dengan ransum (pakan ) ayam.

 ***Riz***

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *