Kecubung: Khasiat dibalik Indahnya Bunga Terompet

Penghias taman yang teduh ini berkhasiat sebagai pestisida nabati, obat flu dan asma, hingga penambah daya tahan seksual.

BERGELANTUNGAN indah diantara teduh dan hijaunya daun, bagai terompet nan anggun dalam aneka warna. Demikian bunga kecubung.

Dibalik indah sebagai penghias taman, terselip khasiat dan ketakutan terhadap tumbuhan ini. Bahkan terkadang dimusuhi bagi orang awam. Kenapa? Karena buah kecubung bisa disalahgunakan. Biji buah kecubung, bila dikonsumsi akan memabukkan dan membuat halusinasi.

Kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid, saponin, flavonoida, dan fenol yang terdapat di dalam biji, bunga, dan daunnya. Sementara daun kecubung memiliki potensi sebagai insektisida nabati untuk pengendalian hama, termasuk nyamuk Aedes aegypti L, penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Tanaman Obat

Dalam sebuah publikasi disebutkan, bahwa sejak dulu, masyarakat Tionghoa menggunakan kecubung sebagai obat selesma. Bisa jadi, efek pedas, pahit, dan menghangatkan inilah yang membuat kecubung dimanfaatkan untuk obat flu. Zat yang bermanfaat sebagai pereda asma adalah hipociamin dan skopolamin yang besifat antikholinergik. Efek dari zat tersebut sangat meringankan penderita asma.

Di India, biji kecubung yang dihaluskan dan dicampur lemak menjadi obat luar bagi penderita impotensi. Selain itu, kecubung dipercaya mampu menambah daya tahan seksual. Hal ini disebabkan karena kecubung mengandung zat afrodisiak dan pemati rasa.

Kecubung pun bisa dimanfaatkan menjadi obat antiasmatik, antitusif, antirematik, dan penghilang rasa nyeri.

***Riz***

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *