Sebuah prospek bagi pelaku agribisnis di tanah air. Selain harga yang menggiurkan, kaya manfaat untuk obat, kecantikan dan peluang pasar sacha ichi masih terbuka lebar.
KEHEBATAN sacha ichi, kacang dengan harga selangit yang dikenal sebagai superfood itu, tadi pagi (Selasa, 12/04/22) dibahas dalam sebuah seminar online (zoom). Pembicaranya adalah Dr. Supriyanto, Affiliate Scientist, Natural Product Laboratory, SEAMEO BIOTROP, Bogor.
Peserta seminar dari berbagai daerah, tampak begitu antusias. Berbagai pertanyaan pun meluncur. Apa itu ‘sacha ichi?’.
Sacha inchi (Plukenetia volubilis) adalah tanaman yang menghasilkan biji besar yang dapat dimakan yang kaya asam lemak omega-3 dan omega-6, protein, dan zat lain seperti vitamin E dan beta-sitosterol. Asli ke Peru, sacha inchi juga dikenal sebagai kacang sacha, kacang rimba, atau kacang Inca.
Tanaman yang berasal dari kawasan Amazon itu memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa lengkap. Kandungan ekstrak biji sacha inchi didominasi lipids (35–60 %), yang terdiri dari poly unsaturated fatty acids (PUFA), α-linolenic acid atau ALA, dan linoleic acid atau LA. Disamping itu terdapat pula proteins (25–33%) dan komponen minor lainnya seperti vitamin E α-tocopherol dan δ-tocopherol, flavonoids, secoiridoids, lignans, phenols, campesterol, stigmasterol, β-sitosterol dan mineral.
Dalam seminar zoom itu, Supriyanto menunjukkan foto-foto hasil olahan sacha ichi, seperti sabun cair, penolak nyamuk serta pelembab kulit. Dikatakan bahwa sabun cair berkualitas tinggi dari sacha ichi membuat kulit lebih halus, glowing dan lembab.
Bisa dimakan? Bisa. “Rasanya gurih dan wangi, seperti almond,” ungkap Supriyanto. Ditambahkannya bahwa kacang sacha ichi yang disangrai memiliki kandungan Omega 3, 6, 9 yang lebih tinggi dibanding mentahnya. “Selain sebagai camilan sehat, bagus untuk menurunkan kolesterol,” tambah peneliti Biotrop tersebut.
Superfood
Oleh penduduk di kawasan hutan Amazon, di Peru misalnya, sacha inchi telah dibudidayakan selama berabad-abad lalu. Tumbuhan superfood ini dapat berkembang dengan baik baik di iklim yang hangat hingga dingin (ketinggian 1.700 mdpl). Sacha ichi tumbuh lebih baik di tanah asam dan daratan dekat sungai (tanah aluvial).
Tinggi tanaman sacha inchi mencapai 2 meter, memiliki daun bergerigi berbentuk hati. Panjang daun antara 10-12 cm, lebar daun 8-10 cm dengan tangkai daun 2-6 cm.
Tanaman sacha inci mulai berbunga setelah berumur 5 bulan setelah ditanam, dan akan berbiji pada umur 8 bulan. Umur 2 tahun merupakan saat-saat produktif tanaman sacha inchi, dimana dalam satu tanaman dapat menghasilkan hingga 100 buah kering yang dapat dipanen bersamaan.
Di pasaran, 1 kilogram biji sacha ichi atau kacang Inca dibanderol Rp 20.000-Rp80.000. Sedangkan untuk bibit siap tanam di kisaran Rp 20.000-Rp 50.000 per pohon.
***Riz***
Tһis design іs incredible! Yoᥙ mߋst certainly know how
tߋ kеep a reader amused. Between your ᴡit and youг videoѕ,
I waѕ almost moved to start my own blog (well, almost…HaHa!) Greаt job.
I rеally loveⅾ what you had to say, and more than that, һow yoᥙ ρresenteɗ it.
Too cool!
terima kasih banyak diaolog
Ηello there! This blog post could not be written any better!
Going through this articⅼe remіnds me of my previоus roommate!
He continually kept talking about tһis. I most ϲertainly ԝill forward this article to him.
Fаirly cеrtain he will have a great read. Many
thanks foг sharing!
baik terima kasih atas saran dan masukkannya “berkshire” ini bagian dari motivasi kami untuk terus berkembang dan menjadi salah satu blok yang bisa membantu orang banyak