Curah hujan sedang meningkat menuju puncaknya di bulan Desember 2022 hingga Januari 2023. Harus diwaspadai kemungkinan terjadinya bencana ikutan usai gempa Cianjur, seperti banjir dan longsor.
HARAP tenang, ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam beberapa hari ke depan intensitas gempa susulan di Cianjur terus melandai. Sementara eksavator, buldozer dan sejumlah orang terus beraktifitas di episentrum gempa, dengan rengkahan bumi yang menganga (sesar) di bawahnya.
GI yang berdomisili tak jauh dari episentrum, merasakan guncangan mendadak gempa Cianjur (21/11/2022). Gempa tersebut tanpa diawali goyangan atau getaran kecil terlebih dahulu. Sontak suasana terasa mencekam, hingga malam dan besok harinya. Jalan raya Bopunjur (Bogor – Puncak – Cianjur) menuju Bandung pun sepi, kecuali konvoi truk pembawa sembako dan suara sirine ambulan silih berganti.
Magnitudo-nya terbilang sedang, yakni 5,6 Skala Righter. Namun karena posisinya di daratan, dangkal, serta pemukiman, maka efek gempa yang satu ini terbilang dahsyat. Ratusan jiwa ‘berpulang’, tertimbun longsoran tanah atau tertimpa reruntuhan bangunan. Sebagian besar mereka adalah anak-anak.
Waspada Cuaca
“Harap tenang, dalam empat hari ke depan intensitas menurun dan makin stabil,” ungkap Dwikorita sembari mengisyaratkan kewaspadaan terhadap musim hujan yang menuju puncaknya (Desember – Januari).
Dikutip dari situs BMKG di Jakarta, Kamis (24/11), terdapat potensi hujan lebat di wilayah Provinsi Aceh, Bengkulu, Jambi, Lampung, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Papua, dan Papua Barat. Khusus untuk Jawa Barat, khususnya di Cianjur, BMKG memproyeksikan potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada rentang waktu antara siang hingga malam hari.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan, curah hujan sedang meningkat menuju puncaknya di bulan Desember 2022 hingga Januari 2023. “Jadi harus diwaspadai kemungkinan terjadinya bencana ikutan usai gempa Cianjur kemarin,” tuturnya.
Oleh karena itu, Dwikorita mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam ikutan seperti longsor dan banjir bandang yang membawa material-material reruntuhan lereng akibat gempa M5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.
***Riz***