Dua Sisi Burung Nuri

Di area Wallacea, Pulau Buru – Maluku, sempat dua kali GI menemukan burung indah ini. Pertama; terpesona, yang kedua; sedih.

SALAH-satu yang memukau di Pulau Buru adalah Burung Nuri. Bagaimana tidak, kombinasi merah terang dan biru terang pada bulunya begitu menarik. Kombinasi warna yang elegan dan mewah.
Burung ini menjadi salah satu yang khas di Maluku. Ia masuk ke dalam genus Eclectus. Banyak spesies yang masuk ke dalam genus ini, namun yang GI temukan adalah jenis Nuri Merah.

Dua Sisi
Siang hari yang mendung saat penulis berjalan menyusuri hutan, burung ini berkicau berisik di langit-langit hutan, seperti memberi ucapan selamat datang. Ketika GI berusaha memotret, cukup sulit untuk mendapat posisi burung ini. Ia seperti menyembunyikan keindahannya.
Burung ini terbang begitu lincah, dari dahan ke dahan, dari satu pohon ke pohon lainnya. Ia tidak lama hinggap di suatu pohon, tapi lekas berpindah.
Namun suara kicaunya yang khas medominasi hutan, terdengar indah. Hutan yang luas tampak seperti taman bermainnya, dimana ia bebas kesana kemari.
Sisi berbeda pun penuls temukan di tempat berbeda, walau masih di pulau yang sama.
Pada perjalanannya menuju desa lokasi survey di bagian lain pulau, tidak sengaja penulis menemukan burung ini di pinggir jalan. Tidak hanya satu, bahkan tiga.
Namun penulsi tidak senang sama sekali pada pertemuan kedua ini.
Ada apa gerangan..?
Burung ini dalam kondisi naas, dengan kaki terikat pada tiang tenda. Mereka seperti terpenjara, tidak bisa terbang bebas.
Pemilik tenda, adalah pekerja jalan yang sedang rusak. Mereka menjebak burung ini dan memliharanya seperti mainan. Para pekerja menjadikannya hiburan, seakan hewan ini adalah sirkus…

(Aslam)

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *