Diperlukan SDM handal yang lebih banyak dalam menghadapi trend ekonomi hijau. Termasuk dalam hal penghitungan emisi dan perdagangan karbon.
TREND green economy (ekonomi hijau) yang semakin terasa dewasa ini, oleh Indonesia perlu disikapi dengan baik. “Masa depannya sangat baik, dan peluangnya terbuka bagi Indonesia,” jelas Dr. Lukytawati Anggraeni, SP, M.Si, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University.
Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan Carbon Accounting Training di Bogor hari ini. Dalam kegiatan yang digelar atas kerjasama IPB University, PT. Cedar Karyatama Lestarindo dan greenindonesia.co (GI) itu, dijelaskannya bahwa untuk menghadapi semua itu diperlukan kesiapan sumberdaya manusia (SDM) yang terampil.
“Kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi era perdagangan karbon tersebut. Diantaranya melalui pelatihan-pelatihan seperti ini,” tuturnya.
Lebih jauh Luky mejelaskan, bahwa pelatihan seperti ini perlu ditindaklanjuti dengan pelatihan yang lebih mendalam lagi. Tujuannya agar didapatkan SDM yang benar-benar ahli di bidang ekonomi karbon.
Luky pun mengingatkan kepada berbagai pihak, bahwa semua bidang ekonomi sudah saatnya berbenah diri dalam memajukan ekonomi hijau di Indonesia. Masih banyak para pihak lain yang mestinya juga paham terkait ekonomi hijau. “Pihak perbankan sebagai penyalur pendanaan misalnya, harus paham, sehingga bisa memprioritaskan finansial bagi perusahaan yang sudah menerapkan prinsip green economy,” jelasnya.
***Riz***