FPIK-IPB University jalin kerjasama dengan College of Fisheries, Central Luzon State University (CoF CLSU) Filipina. CoF CLSU ingin menjadikan FPIK-IPB sebagai Academic Benchmark pada universitasnya.
REVOLUSI Industri 4.0, salah-satu tuntutannya ialah kolaborasi. Dan hal itulah yang kini tengah digalakkan oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University. Bergandeng tangan, menjalin sinergi dengan berbagai pihak pun terus dilakukan, baik di dalam negeri hingga ke mancanegara. Salah-satunya ialah dengan negara tetangga; Filipina.
Adalah dengan College of Fisheries Central Luzon State University – Filipina, kegiatan Academic Benchmarking and Collaboration itu digelar. Kemiripan, baik geografis dan kondisi negara, menjadi dasar dalam hubungan bilateral antara Indonesia dengan Filipina. Beberapa waktu lalu, tepatnya 6 Maret 2022, dilakukan pertemuan secara online antara kedua belah pihak.
Dari FPIK IPB, hadir dalam Zoom Cloud Meeting tersebut Dr. Ir. Fredinan Yulianda (Dekan FPIK), Wakil Dekan – Prof. Mala Nurilmala, Ketua Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan – Dr. Majarina, Ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan – Dr. Roni Nugraha, Ketua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan – Dr. Sugeng HW, serta Sekretaris Departemen Budidaya Perairan – Dr. Ichsan.
Ikut serta pula dalam pertemuan secara Zoom tersebut; Komisi Pendidikan Prodi Ilmu dan Teknlogi Kelautan – Nani Adriani, MSi, Korbid Penelitian – Prof Sulistiono, Korbid Akademik – Dr. Totok, Korbid Kemhasiswaan – Dr.Tri Hartanto, Korbid Kerjasama dan Promosi – Dr. Irzal dan Dudi MSi, dan Dr. Julie Ekasari.
Sementara dari CLSU CoF, hadir Dr. Ravelina R. Velasco, Dr. Lorenz J. Fajardo, serta beberapa tim Filipina lainnya.
Join Riset
Dalam pertemuan itu dikemukakan, bahwa CoF CLSU ingin menjadikan FPIK IPB sebagai Academic Benchmark pada universitasnya. Kerjasama juga akan dilakukan dengan merencanakan kegiatan student/lecturer exchange, join riset maupun publikasi.
Acara yang dimoderatori oleh wakil Dekan FPIK-IPB Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan, Prof. Mala Nurilmala dan Dr. Ravelina dari CoF CLSU Filipina. Acara diawali dengan pengenalan masing-masing institutisi dan dilanjutkan dengan diskusi. Kedua belah pihak menyambut baik kegiatan academic benchmarking tersebut.
Pada kesempatan itu, Dekan FPIK-IPB, Dr. Ir. Fredinan Yulianda menyampaikan aprasiasinya atas kegiatan itu, dan dilanjutkan dengan memberikan informasi kegiatan di FPIK-IPB. Sementara Dr. Ravelina R. Velasco menganggap Kampus IPB sebagai ‘kakak’ atau ‘big brother’.
Ditambahkannya bahwa CoF CLSU sebagai ‘adik’, atau ‘little brother’, sehingga memacu dirinya dan institusinya untuk menjadi sehebat IPB. Walaupun dua institusi ini memiliki kesamaan dalam bidangnya, tetapi ada perbedaan dari berbagai aspek. Hal inilah yang mendorong CoF CLSU untuk mengejar untuk menyamakannya.
Sepakat Perbaharui MoU
Diskusi diawali dengan pertanyaan dari Tim Filipina tentang bagaimana cara FPIK IPB memiliki berbagai akreditasi, baik nasional maupun internasional. Akreditasi itu diantaranya dari BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi) ASIIN dan IMAREST (Institute of Marine Science Engineering Science and Technology).
Cara FPIK-IPB mendapatkan akreditasinya, adalah dengan mengikuti dan menyesuaikan apa yang diberikan pemerintah. Sedangkan akreditasi internasional bukanlah sebagai tujuan akhir, melainkan sebagai permulaian dari usaha.
Selain akreditasi nasional dan internasional, FPIK-IPB juga memiliki berbagai departemen atau jurusan yang lebih beragam dibandingkan CoF CLSU. Tentunya, merupakan sebuah tantangan tersendiri untuk membuat kurikulum yang selalu ter-update dengan dunia perikanan yang kondisinya selalu dinamis.
Seperti diungkapkan oleh Dekan FPIK IPB, Dr. Ir. Fredinan Yulianda, bahwa langkah yang dapat dilakukan untuk selalu memperbaruhui kurikulum, adalah mengadakan diskusi dengan berbagai stakeholder bidang perikanan, alumni, pemerintah, industri, dan para ahli terkait.
Tidak hanya itu, FPIK-IPB pun giat mengajak kolaborasi secara internasional. “Dengan demikian, kita dapat menyesuaikan diri dengan kondisi perikanan secara global. Disamping itu FPIK-IPB juga mengadakan workshop secara berkala agar selalu terbaharui, sesuai dengan perkembangan dunia perikanan dan kelautan,” tutur Fredinan dalam pertemuan itu.
Diakhir pertemuan, kedua institusi sepakat untuk melakukan pembaharuan MoU (Memorandum of Understanding) yang sudah. Alasannya ialah, bahwa MoU tersebut akan kadaluwarsa pada akhir tahun ini. Dalam MoU Kerjasama tersebut, kedua belah pihak akan saling memberikan kesempatan untuk melakukan Student Exchange, Guest Lecturer, Riset bersama, maupun pelaksanaan summercourse. (Muhammad Ihsan Aparirama)
***Riz***
No comment