“IPB, PKSPL, dan lain-lain, semoga tidak lelah dan tak jemu-jemu untuk terus turut serta membantu kami dalam pelestarian mangrove di Pantai Ketapang,” tutur Bupati Tangerang.
MUNGKIN hanya mata rabun, atau ‘tumpul rasa keindahan’, bila tak terkesima melihat rimbun-hijaunya mangrove di Pesisir Ketapang Tangerang saat ini. Sebuah kawasan konservasi yang tertata asri (apik dan serasi).
Kemaren, Selasa, 27 Desember 2022, desa pantai yang kini tenar dengan nama KUA (Ketapang Urban Aquaculture) itu tampak ramai dan semarak. Berbagai pihak yang peduli konservasi, turun ke lokasi itu dalam kegiatan yang bertajuk “Gerakan Penanaman Mangrove dan Pohon Langka”. Kegiatan sehari penuh itu merupakan kolaborasi dalam memperingati Hari Nusantara. Diantaranya DPP HA IPB, PKSPL, SEAMEO Biotrop, ICMI, Majalah GI (greenindonesia.co) serta para pihak lain.
Jelas, ini suatu kegiatan yang mulia, yakni melestarikan pesisir. “Semoga kebersamaan ini dapat memotivasi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, menyelamatkan garis pantai serta perlindungan ekosistem yang bernilai ekonomi bagi masyarakat,” tulis Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar dalam sambutannya.
Berhalangan hadir dalam acara Gerakan Penanaman Mangrove dan Pohon Langka di Ketapang Urban Aquaculture (KUA) – Tangerang, kemaren (Selasa 27/12), sambutan itu dibacakan oleh salah-seorang jajaran di Pemkab Tangerang.
Ditambahkannya, bahwa jajaran pemerintahan Tangerang mengucapkan terimakasih atas kepedulian berbagai pihak dalam pelestarian mangrove di pesisir Tangerang Banten. “IPB, PKSPL, dan lain-lain, semoga tidak lelah dan tak jemu-jemu untuk terus turut serta membantu kami dalam pelestarian mangrove di Pantai Ketapang,” tutur Bupati Tangerang.
***Riz***