Sekolah Lapang Iklim

Berproses dengan masyarakat bagi sebagian LSM memberikan kenikmatan tersendiri. Banyak hal-hal menarik yang bisa dipelajari oleh pendamping dari masyarakat. Kearifan masyarakat local pada beberapa daerah masih nyata dan penting bagi kehidupan. Pada kesempatan lain pendamping LSM juga bisa memberikan informasi teknologi terbaru pada petani.

Menurut Kustiwa Adinata, Sekretaris Jenderal IPPHTI, “Sekolah Lapang iklim merupakan proses saling belajar antara LSM dengan masyarakat. Pendekatan pada masyarakat sebaiknya dilakukan dengan metode pedagogi dan siklus belajar seperti ini sangat efektif bagi petani untuk menyerap informasi yang disampaikan”.

Untuk mengurangi resiko perubahan iklim bagi petani, Kustiwa menjelaskan “sebaiknya masyarakat dan organisasi harus terus memantau variabel iklim dan efektivitas kegiatan adaptasi untuk menentukan sejauh mana kegiatan perlu direvisi. Selain itu pemantauan dan evaluasi program adaptasi perubahan iklim harus lebih sering dibandingkan dengan program pengembangan masyarakat lainnya”.

Program adaptasi perubahan iklim Bersama masyakrakat, “akan berhasil jika program ini bisa menjawab kebutuhan jangka pendek masyarakat seperti bencana alam, tungku kayu, dan masalah ekonomi. Hal ini sebagai titik masuk dan perlu diikuti oleh solusi jangka panjang seperti menanam mangrove atau pohon yang berumur Panjang. Dan untuk administrasi ada baiknya masyarakat setempat dilibatkan sebagai staf eksekutif. Hal ini diharapkan akan mempercepat pelaksanaan kegiatan, meningkatkan kualitas program dan mendukung program menuju keberlanjutan” tutur Kustiwa pada presentasi di Bonn Jerman.

***MRi***

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *