Rusa timor di wana wisata ini sangat jinak. Disamping edukasi tentang lingkungan hidup, pengunjung pun bisa berfoto bersama dengan rusa.
BLITAR, kota yang terletak di selatan Provinsi Jawa Timur ini memiliki banyak obyek wisata. Panaroma alamnya menakjubkan, namun belum banyak dikenal masyarakat. Diantara sekian banyak wisata, Blitar juga memiliki Wana Wisata “Maliran Deer Feeding”.
Pengelolaan kawasan wisata tersebut berbasis konservasi, dan dikelola oleh Perum Perhutani, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sumberingin, yang telah diusahakan sejak tahun 2000. Seiring dengan berjalannya waktu dan kegiatan yang bervariasi, kawasan ini baru diresmikan menjadi Wana Wisata pada tanggal 22 Desember 2017.
Seperti diketahui, bahwa wana wisata adalah suatu tempat wisata hutan alam atau hutan tanaman yang dijumpai pada daerah tertentu yang dikelola khusus untuk kepentingan pariwisata dan bermanfaat bagi para pengunjung. Wana Wisata juga merupakan objek wisata yang dikembangkan dan dibangun untuk meningkatkan dan menarik pengunjung sebanyak mungkin dengan tidak merubah fungsi dari objek wisata.
Rusa Timor
Wana Wisata “Maliran Deer Feeding” di kota Blitar, terletak pada Blok Hutan Kesambi. Di dalamnya terdapat penangkaran rusa timor (Rusa timorensis Blainville, 1822).
Lokasi Wana Wisata ini terletak di Desa Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis lokasi berada pada koordinat S= 08003’57,6’’ dan E= 112007’25,6’’ dengan ketinggian 11,7 meter dpl. Akses menuju lokasi penangkaran relatif mudah dari kota Blitar dan bisa menggunakan sepeda motor atau mobil.
Rusa timor di Maliran, awalnya berasal dari RPH Karangkates (Petak 79). Jumlahnya mencapai 33 ekor yang dilepas dalam lahan seluas 3,5 ha di Petak 39 RPH Sumberingin.
Kondisi penangkaran di lokasi ini didominasi oleh hutan kesambi (Schleichera oleosa) dan semak kirinyuh (Chromolaena odorata).
Habitat ini cukup memberikan kenyamanan pada rusa. Hal ini diindikasikan dari populasi rusa saat Nopember 2018, sebanyak 62 ekor, yang terdiri atas 20 jantan dan 42 betina, dengan sex ratio 1:2. Pesatnya perkembangan rusa timor di Maliran saat ini membuktikan bahwa pengelola sangat memperhatikan kesehatan dan pakan yang dibutuhkan rusa.
Pakan yang Cukup
Kesehatan dan pakan merupakan aspek yang sangat penting dalam keberhasilan rusa.
Pakan yang diberikan pada rusa berupa rumput gajah (Pennisetum purpureum), king grass (Pennisetum purpuphoides), singkong (Manihot esculenta), ketela rambat (Ipomoea batatas) yang diperoleh dari kebun pakan di sekitar lokasi.
Ada tiga blok lokasi pengembangan pakan. Masing-masing blok seluas 1,0 hektar. Tanaman pakan tersebut diberi pupuk secara rutin yang berasal dari limbah hasil penangkaran rusa serta objek tanaman pertanian untuk agrowisata.
Ekologi dan Edukasi
Wana wisata ini merupakan tempat wisata ekologi dan edukasi tentang hutan tanaman dan penangkaran rusa timor. Disamping itu, wana wisata ini juga menyelenggarakan kegiatan lain, seperti permainan-permainan yang ditujukan untuk anak-anak sekolah usia 3 – 14 tahun, mulai dari PAUD TK, MI atau SD, SMP se Kabupaten Blitar.
Namun demikian, wisata ekologi dan edukasi ini dapat juga diikuti oleh remaja maupun dewasa.
Berdasarkan wawancara penulis dengan petugas, jumlah pengunjung pada hari libur mencapai ±300 orang. Sementara pada hari biasa mencapai ±100 orang. Dengan demikian, jumlah kunjungan rata-rata per minggu mencapai kisaran 400 – 600 orang.
Tiket masuk Rp. 10.000,- per orang (termasuk asuransi) dan pengunjung dilarang membawa makanan rusa dari luar karena petugas menjual makanan berupa sayuran (kangkung, kacang panjang, terong) seharga Rp. 2.000,- – Rp. 3.000,- per ikat.
Sebagai tempat wisata, fasilitas yang tersedia cukup lengkap yaitu toilet, gazebo, tempat bermain anak-anak, warung makan, taman bunga dan tanaman pakan rusa, serta areal parkir yang luas. Pagar lokasi penangkaran terdiri atas kawat BRC dengan tinggi ±2,0 m dari permukaan tanah dan bagian dasar diberi pondasi setinggi 30 cm sehingga lebih aman.
Yang menarik di wana wisata ini ialah; rusa timor dalam penangkaran sangat jinak. Pengunjung pun bisa berfoto bersama dengan rusa.
”Maliran Deer Feeding” di Blitar merupakan salah-satu tempat wisata yang direkomendasi karena sangat cocok untuk keluarga, ramah lingkungan dan bebas bercengkrama dengan satwa liar yang dilindungi.
Mariana Takandjandji, dan Reny Sawitri, Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)