Puncak: Kian Anggun dan Cerita Kakilima

Ada kisah di balik sejuk dan asrinya kebun teh jalur Puncak……

PUNCAK Bogor sedang berbenah. Beberapa waktu terakhir penggusuran terjadi di jalur tersebut. Para pedagang direlokasi ke tempat yang sudah disediakan, yakni Rest Area Gunung Mas. Lokasi tersebut ada di lahan seluas 7 hektar milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.

‘Asongan Liar’
Senin pekan lalu GI menyempatkan mampir di salah satu titik untuk minum kopi, bukan di rest area. Oleh pedagang asongan yang tidak mau disebutkan namanya, kopi diseduh dengan air panas yang disiapkan dalam termos.
Dia adalah salah satu korban penggusuran yang kini tetap  berjualan di jalur Puncak dengan menggunakan motor. “Lumayan ya Mang, bisa pindah-pindah karena pakai motor,” tutur GI sembari menyeruput seduhan kopi sachet di cup plastik kecil seharga 6000 Rupiah.
“Yah… Mendingan, daripada panci  tengkurap. Belum lagi untuk ongkos dan jajan anak sekolah,” jawabnya.

Pasar Tersendiri
Seperti dilansir dari sejumlah media massa, Pemkab Bogor memastikan perekonomian PKL di kawasan wisata Puncak akan menjadi lebih baik setelah pindah ke Rest Area Gunung Mas.
Lalu GI pun bertanya mengapa tidak ikut ambil lapak yang tersedia di rest area Gunung Mas. “Sepi Pak,” masih sipenjual kopi tadi menjawab.
Dikatakannya, kalau lapak yang disediakan untuk pedagang sekelas dia terlalu kecil dan berdesakan. “Saya bukan kelas restoran, cuma jual kopi atau mie instant. Pelanggan saya kebanyakan anak motor,” imbuhnya.
Memang, beberapa pemotor mengaku malas masuk rest area. Mereka lebih suka memilih istirahat di pinggir jalan, dimana saja sesukanya.

Asri
Pasca penertiban, jalur Puncak memang beda. Panorama kebun teh di sisi jalan berliku terasa asri. Pandangan nyaman, tanpa terhalang bangunan.


Jalanan pun terasa lebih lancar. Namun pada saat tertentu, kemacetan tampaknya tetap tak dapat dihindari.
Dapat disimpulkan, untuk masalah macet, bahwa warung yang selama ini berjejer di sepanjang jalan hanyalah salah-satu faktor penyebab.


***Riz***

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *