Pengembangan Aksi Lokal Bersama Masyarakat

Masyarakat sekitar hutan merupakan pihak yang termasuk paling rentan terhadap resiko perubahan iklim. Selama ini pada beberapa daerah, masyarakat cenderung pasif dan pasrah dalam menghadapi perubahan iklim. Sebenarnya orang-orangtua di desa memiliki mekanisme alam untuk bertahan dari gempuran perubahan iklim. Masyarakat sekitar hutan biasanya memiliki tanda-tanda alam jika terjadi perubahan yang berdampak jangka Panjang. Hanya saja pengetahuan local yang penting ini cenderung tidak diketahui pemuda desa sekitar hutan.

Lembaga Swadaya Masyakat (LSM) pada beberapa provinsi di Indonesia mulai mengembangkan kearifan local ini dalam menghadapi resiko perubahan iklim. Ada juga LSM yang melakukan modifikasi dan mendampingi masyakat sekitar hutan atau petani kecil. Di Kabupaten Toraja, Sulawesi Selatan ada LSM yang juga concern mendampingi masyarakat terkait isu perubahan iklim. Salah satu LSM tersebut adalah Pusbinlat Motivator.

Menurut Ir. Tandu Ramba, Manajer Program di Pusbinlat Motivator, “saat ini masyarakat Kabupaten Tana Toraja sudah merasakan dampak perubahan iIklim. Masyarakat sudah terkena dampak berupa meningkatkan curah hujan tahunan. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kesuburan & kesehatan tanah. Pada waktu yang lain masyarakat juga menerima curah hujan ekstrim yang mengakibatkan masyarakat berisiko kena longsor dan banjir.”

Pada waktu yang lain, “rmasyarakat Kabupaten Tana Toraja juga menerima musim hujan atau panas yang tidak pasti, penyebaran hama dan penyakit serta semakin seringnya terjadi gagal panen. Semua hal ini mengakibatkan masyarakat megalami kerugian ekonomi sehingga membuat kehidupan masyarakat semakin sulit”.

Untuk mengurangi resiko iklim ini, “Pemda Kabupaten Toraja sudah mulai mengembangkan rencana pembangunan yang lebih ramah lingkungan, melakukan rehablitasi lahan dengan menanam pohon bersama dengan masyarakat, melakukan kolaborasi dengan LSM lokal yang peduli terhadap lingkungan dan semakin mempromosikan ekowisata berdasarkan kearifan lokal,” tutur Ir. Tandu Ramba.

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *