Mengapa Tidak Nyayur Krokot?

Karena tumbuh liar, maka tak banyak yang tahu bahwa tumbuhan ini adalah sayur bergizi kaya manfaat. Jadi bukan tak mau makan.

KROKOT atau ada juga yang menyebutnya ‘sayur gelang’. Krokot memiliki batang berwarna merah keunguan, bentuknya agak tebal. Sementara bagian daunnya juga tebal dengan unga berwarna kuning.

Tumbuhan yang dianggap liar dan gulma ini aman dimakan dan kerap diolah sebagai sayuran. Krokot bisa dimasak dengan cara ditumis, ataupun sebagai campuran botok. 

Kandungan gizinya pun lumayan. Krokot memiliki  kandungan nutrisi yang beragam. Bahkan WHO mencatat, bahwa krokot sebagai tanaman obat prioritas.

Secara alami krokot punya rasa segar sedikit asam, khasiatnya untuk kesehatan yakni bisa menyembuhkan disentri, membuat efek tenang dan mengobati masalah buang air kecil.

Bagian batang dan daun tumbuhan ini mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh. Selain itu juga terdapat kandungan A dan C yang baik untuk meningkatkan kesehatan mata, sistem kekebalan tubuh, dan menyembuhkan luka.

Cegah Stoke dan Kanker

Krokot mengandung omega-3 yang baik untuk mendukung arteri lebih sehat dan dapat mendukung sistem kardiovaskular. Selain dapat menjaga kesehatan jantung, krokot juga dapat dikonsumsi untuk mencegah stroke, serangan jantung, dan lainnya.

Kandungan potasium yang terdapat di dalamnya juga mampu untuk menurunkan tekanan darah di dalam tubuh.

Dilansir dari laman Healthbenefitstimes, krokot merupakan salah-satu tanaman yang mengandung beta-cyanins dan beta-xanthins yang ampuh menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh yang mampu memicu sel kanker.

Krokot juga mengandung vitamin C dan vitamin A yang baik sebagai antioksidan untuk mencegah kanker tertentu, terutama kanker paru-paru dan mulut.

***Riz***


Redaksi Green Indonesia