Melerai Tamparan Panas Terhadap Pekerja

Agar dampak negatif paparan panas ini dapat dihindarkan, maka upaya perlindungan melalui manajemen risiko perlu dilakukan.

GERAH…! Keluhan itu kerab terucap akhir-akhir ini. Dan  isu mengenai paparan panas akibat perubahan iklim  menjadi perbincangan akhir-akhir ini, termasuk di media sosial.

Memang, masalah lingkungan tidak habisnya untuk dibahas, mulai dari isu perubahan iklim hingga perdagangan karbon. Nyatanya saat ini, perubahan iklim telah memberikan konsekuensi terhadap berbagai aspek kehidupan.

Dampak negatif perubahan iklim telah banyak terjadi, di antaranya dampak pada perubahan pola musim, semakin tinggi frekuensi dan intensitas cuaca ekstrim, banjir, badai, dan kekeringan. Lalu  masa panen pun berubah, hingga menurunkan kualitas tanaman pertanian.

Menurut IPCC (2014) perubahan iklim dan dampak negatifnya tersebut telah menjadi isu global yang sangat penting saat ini dan menjadi pembahasan serius di berbagai negara. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa dampak-dampak negatif ini telah mempengaruhi manusia, baik secara fisiologi, psikologi, ekonomi, hingga aspek sosial dan budaya.

Sebagai contoh, peningkatan temperatur udara akan menyebabkan peningkatan beban fisiologi manusia.Perubahan iklim mengintensifikasikan masalah kesehatan, keselamatan dan tingkat keparahan risiko di tempat kerja, terutama di luar ruangan.

Solusi Buat Pekerja

Dampak paparan panas sebagian besar dapat dicegah melalui berbagai aturan dan kebijakan terkait kerja, dan beragam strategi teknis yang implementatif. Akan tetapi, efektivitas program tersebut dibatasi oleh pengetahuan, kesadaran dan pemahaman pekerja terkait risiko paparan panas.

Sejumlah sumber berpendapat, agar dampak negatif paparan panas ini dapat dihindarkan, maka upaya perlindungan melalui manajemen risiko perlu dilakukan. Pengetahuan merupakan faktor penting dalam pelaksanaan manajemen risiko yang efisien.***

Noviyanti Permatasari

Redaksi Green Indonesia