Khasiat di Balik Wanginya Semak Kemuning

Selain indah di taman, sejak dahulu tanaman ini digunakan untuk perawatan kulit.

BAUNYA harum, bercorak indah, warnanya putih. Tumbuhan ini mudah tumbuh di mana saja. Selain sebagai tanaman hias, kemuning –begitu sebutannya, juga tak jarang digunakan sebagai obat herbal.

Kemuning telah terbukti ampuh mengobati beberapa jenis penyakit.

Tumbuhan ini termasuk kelompok suku jeruk-jerukan dengan karakteristik daun yang serupa dengan daun jeruk nipis. Kemuning menghasilkan biji dan buah. Perawakannya bagaikan semak yang menebarkan aroma khas.

Bunganya seperti melati, namun daun dan batangnya sekilas seperti jeruk. Makanya, ada yang menyebutnya ‘orange jasmine’.

Tumbuhan tropis ini mampu tumbuh subur dengan tinggi batang mencapai 7 meter. Meski demikian, kemuning lebih banyak ditemukan dalam ukuran kecil seperti semak-semak. Batang tanaman ini mempunyai karakteristik keras, beralur, dan tidak berduri.

Menghaluskan Kulit

Dilansir dari beberapa sumber, daun kemuning mengandung berbagai senyawa, seperti cadinene, geraniol, carene-3, methyl-antharanilate, bisabolene, paniculatin, eugenol, dan lain sebagainya. Sementara bagian batangnya mengandung coumarin, 5-7-dimetrhoxy-8, dan mexotioin.

Terdapat pula senyawa scopoletin yang terdapat pada bunga dan semi-alfa-carotenone pada buahnya.  

Selain bisa mengatasi batu ginjal, daun kemuning diyakini mampu melancarkan peredaran darah dan penyakit kronis lainnya. Manfaat daun kemuning berikutnya ialah untuk menghaluskan dan mencerahkan kulit. Maka tak heran, sejak dahulu, tanaman ini digunakan untuk perawatan kulit.

***Riz***

Redaksi Green Indonesia