Apakah anda pernah melihat Asam Gelugur? Iya, asam yang ada pantunnya. Berikut pantunnya yang terkenal itu;
Asam kandis asam gelugur.
Ketiga asam siriang – riang.
Menangis mayat di dalam kubur.
Teringat badan tidak sembahyang.
Siapa yang tak kenal dengan pantun di Indonesia. Siapa yang tak suka pantun. Semua kenal dan semua suka pantun. Ya, pantun pada dasarnya sastra lisan orang Melayu yang bertujuan untuk menyampaikan pesan dengan cara elegan. Secara umum pantun minimal memiliki empat jenis yaitu pantun nasehat, pantun jenaka, pantun teka – teki dan pantun perumpamaan. Salah satu pantun nasehat yang terkenal adalah seperti pantun asam gelugur.
Sebagian besar orang menganggap asam gelugur hanyalah sebuah kiasan. Bukan benda benaran. Hanya fiksi belaka. Hal ini wajar karena orang tidak pernah melihat bentuknya, tidak tahu dimana tumbuhnya dan sedikit sekali publikasinya.
Saya beruntung bisa bertemu langsung dengan asam gelugur (gerugur), salah satu tanaman yang sudah langka Indonesia pada habitat aslinya. Bahkan bertemu langsung pada Desa yang namanya berasal dari nama asam itu sendiri yaitu Desa Padang Gerugur, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten ini berdekatan dengan Provinsi Sumatera Barat. Masyarakat Padang Lawas Utara menyebutnya dengan nama asam gerugur.
Di Desa Padang Gerugur, asam gelugur (gerugur) digunakan untuk asam bumbu masakan, terutama untuk gulai ikan. Sebagian masyarakat ada yang memiliki usaha sebagai pencari asam gelugur ke dalam hutan, diolah dengan dijemur dan dijual ke pasar setempat. Makanan makin lezat dengan tambahan asam gelugur.
Asam gelugur tumbuh secara alami di Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Suku Melayu yang tersebar di Sumatera begitu familiar dengan asam gelugur. Tidak heran jika untuk memberikan nasehat kepada masyarakat, salah satunya menggunakan nama asam gelugur. Ini menunjukkan bahwa penggunaan pilihan kata dalam sebuah pantun, umumnya berasal dari nama benda, tempat, orang atau kejadian yang pernah dilihat oleh masyarakat. Asam gelugur yang legendaris dalam sebuah pantun nasehat sekarang bisa diperoleh dalam bentuk teh yang nikmat – menyehatkan.
Di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, asam gelugur sudah diolah menjadi teh yang terkenal. Nama produk teh ini adalah The Garci (Asam Gelugur). Penamaan Teh Garci diambil dari nama latin asam gelugur yaitu Garcinia atroviridis. Bagi masyarakat Sijunjung Teh Garci menjadi berkah sendiri karena cukup laku di pasaran. Selain rasanya yang enak, juga karena diduga memiliki khasiat sebagai obat pelangsing, menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol, menyembuhkan reumatik, dan berbagai penyakit lainnya. Yuk…. Minum teh sehat sambil melestarikan pohon langka ini. Tentunya diiringi dengan berpantun riang gembira.
***MRi***
No comment